Tangerang (PAI)-- Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama menyelenggarakan Rapat Koordinasi Layanan Aplikasi PAI. Kegiatan ini dilaksanakan di Tangerang pada tanggal 14 hingga 16 Juni 2023. Turut hadir, Sekretaris Ditjen Pendis, Rohmat Mulyana Sapdi, Direktur PAI, Amrullah, Kepala Tim Datinmas Setditjen Pendis, Suwendi, Kasubbag TU Dit PAI, M Firdiaansyah serta para pengembang Aplikasi di EMIS, SIAGA PAI, SISFODEMA, Simpeg (Biro Kepegawaian) dan Pusdatin.
Kegiatan ini merupakan koordinasi antarpengembang aplikasi sebagai upaya pengintegrasian data dan layanan satu pintu data Pendidikan Islam.
Dalam arahannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi mengapresiasi pelaksanaan kegiatan koordinasi ini. “Terima kasih atas komitmen untuk mendukung pengintegrasian data Emis, baik yang dikelola secara mandiri, SSO (Single Sign On) atau SATU pintu,” ujarnya.
Rohmat juga menjelaskan bahwa integrasi data satu pintu sebenarnya adalah program yang sudah lama dipikirkan dan dirancang. Saat ini, program tersebut mendapat dukungan dari Bank Dunia dan dikerjakan pihak ketiga pada program World Bank komponen 4.1.
“Seringkali orang yang pengguna data juga kebingungan karena terlalu banyak sumber. Kita memiliki tantangan koordinasi dan integrasi dengan pihak internal yang harus dipikirkan agar menjadi satu pintu. Data-data yang ada harus disinkronisasi dan diterapkan dengan pihak internal dan eksternal. Koordinasi internal harus cepat dilaksanakan dan lebih rapih lagi. Setiap direktorat harus bisa diintegrasikan dengan optimal,” jelas Rohmat.
Lebih lanjut Sekretaris Ditjen Pendis menjelaskan, pada dasarnya upaya untuk mengintegrasikan itu harus berlaku pada semua bagian pekerjaan, bukan saja Emis, tapi harus berlaku pada semua unit kerja pada Ditjen Pendidikan Islam.
Menurut Rohmat, inti dari kegiatan ini adalah bagaimana menatalaksanakan dan menegakkan proses bisnis layanan publik di Direktorat Jenderal pendidikan Islam, khususnya yang terkait guru, pengawas, dan dosen PAI.
Pengintegrasian itu meliputi penyederhanaan dan akselerasi semua layanan yang berlaku pada semua bagian. Upaya ini mengarah pada proses integrasi data secara internal di lingkungan Direktorat Jenderal pendidikan Islam supaya lebih mudah diakses dan informatif. Hal ini selaras dengan kebijakan Gus Men.
“Saya kira bapak ibu sudah di jalur yang tepat karena target kita memang integrasi data. Oleh karena itu, kita dukung kebutuhan capaian-capaian program terkait koordinasi ini. Sekarang ini kita mulai dari PAI, berikutnya Pontren. ini harus segera dikoordinasikan,” ungkap Rohmat.
Sementara itu, Direktur PAI mengatakan, rapat koordinasi sudah beberapa kali dilakukan untuk menemukan skema integrasi data di Direktorat PAI.
“Penggunaan aplikasi SIAGA PAI itu secara umum masih terbatas untuk kepentingan program TPG dan PPG. Untuk kebutuhan lainnya, semisal pendataan untuk kelembagaan sekolah, guru, dan siswa, belum tercover dengan optimal di SIAGA,” terang Amrullah.
Disamping itu. ke depanya SIAGA diharapkan bisa mengakomodir pendataan dosen PAI pada PTU dan mahasiswa Islam pada PTU, karena mereka bagian binaan Direktorat PAI. Hal yang sama juga diarahkan bagi Sekolah Luar Biasa yang juga harus diakomodir.
“Dengan peningkatan layanan aplikasi data ini, kita harapkan data PAI akan semakin akurat dan pelaksanaan program bisa lebih optimal,” pungkasnya. (sugeng)