Jakarta (DitPAI) --- Para Ketua MGMP PAI SMP menyampaikan rasa bangga dan harunya karena pada akhirnya" />

Ketua MGMP PAI SMP : Kami Bangga Punya Jurnal Ilmiah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Jakarta (DitPAI) --- Para Ketua MGMP PAI SMP menyampaikan rasa bangga dan harunya karena pada akhirnya mereka dapat menerbitkan jurnal ilmiah, walaupun harus kerja keras dan sempat diliputi keraguan.

Hal ini disampaikan oleh sejumlah Ketua MGMP PAI SMP pada diskusi Best Practice Penerbitan Jurnal Ilmiah yang digagas oleh Subdit PAI SMP/SMPLB Direktorat Pendidikan Agama Islam, Rabu, 16/03/2022.

Diskusi Serie - 2 yang dilakukan secara online ini menampilkan Ketua MGMP PAI SMP Propinsi DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat. Bertindak sebagai moderator adalah Herry Zakaria Anshary, koordinator program jurnal ilmiah Subdit PAI SMP/SMPLB.

Ketua MGMP PAI SMP DI Yogyakarta, Budiono, dalam paparannya mengatakan bahwa tidak mudah menerbitkan jurnal karya ilmiah ini. Hal ini karena memang tidak ada pengalaman sama sekali.

“Awalnya kami benar-benar tidak tahu apa itu jurnal. Tidak pernah terbayangkan bisa menerbitkan jurnal. Kami bingung bagaimana mengumpulkan tulisan dari teman-teman para guru PAI SMP itu. Namun setelah dilakukan berbagai upaya, akhirnya kami bisa menerbitkan jurnal Al Khos”, jelas Budiono.

Dia menyatakan bahwa kehadiran jurnal ini telah menghadirkan kebanggaan sebagai guru PAI, namun juga menimbulkan kecemburuan di kalangan para guru di Yogya, namun sifatnya positif.

“Dengan terbitnya jurnal Al Khos telah menghadirkan kebanggan bagi kami, guru PAI, namun juga menimbulkan kecemburuan, yang sifatnya positif, karena baru MGMP PAI SMP yang telah memiliki jurnal ilmiah, pokoknya Toplah . . .” kata Budiono.

Ia menambahkan bahwa pemilihan nama Al Khos karena sebagai rasa hormat dan bangga terhadap keberadaan Yogyakarta yang merupakan daerah istimewa.

“Al Khos itu artinya istimewa, karena Yogyakarta adalah Daerah Istimewa. Jadi, jurnal ini adalah karya istimewa para guru PAI di Yogyakarta”, tambah Budiono.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MGMP PAI Sulawesi Selatan Muhammad Warham menjelaskan bahwa jurnal Bacaka’ ini cukup efektif dalam mendorong dan memotivasi para guru PAI untuk meningkatkan kemampuan literasi dan kompetisi GPAI di Sulawesi Selatan.

“Kami juga merasa kaget dengan program ini. Karena program ini tidak mudah. Namun kami yakin bahwa Kementerian Agama pasti mempunyai tujuan yang mulia bagi guru-guru PAI. Karena itu kami mulai dengan menyiapkan diri sebaik mungkin dan dibantu oleh UIN Alauddin”, kata Warham.

Warham menjelaskan bahwa pemilihan nama jurnal Bacaka' yang artinya "Bacalah Saya", dengan harapan agar jurnal ini menjadi sumber bacaan dan inspirasi bagi para Guru PAI SMP.

Nama Bacaka’ merupakan adaptasi dari bahasa lokal Sulawei Selatan yang terinspirsi dari ayat pertama dari Surah Al ‘Alaq, yaitu Iqra’, yang memerintahkan umat manusia untuk membaca.

“Kami punya motto untuk menyemangati semua, yaitu Sipaccinikanglomo-lomo tasipaccinikang sukkarak, yang artinya saling memperlihatkan kemudahan dan tidak saling membawa kesulitan”, tambah Warham, yang belum lama terpilih menjadi komandan MGMP PAI SMP Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, Ketua MGMP PAI SMP Provinsi Kalimantan Barat Anuar berbagi pengalaman tentang kebingungannya saat pertama kali mengetahui ada program penerbitan jurnal ilmiah ini. Namun karena dukungan penuh dari Bidang PAPKIS Kalimantan Barat, maka kemudian disiapkan

“Kami bersama pengurus MGMP PAI SMP Provinsi berkomitmen untuk menerima program tersebut sekalipun harus kerja ekstra untuk mewujudkannya”, ungkap Anuar.

Ia menambahkan bahwa jurnal Qalam Khatulistiwa menjadi wadah bagi guru PAI SMP dalam mengembangkan kreatifitas guru PAI dalam menulis karya ilmiah dan artikel.

"Dengan adanya jurnal ini paling tidak akan memudahkan para guru PAI dalam kenaikan pangkat, karena sampai saat ini guru terkendala dalam karya ilmiah dan publikasi," jelas Anuar.

Pihaknya berkomitmen akan memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut semaksimal mungkin untuk kemajuan guru-guru PAI di Kalimantan Barat.

"Insya Allah jurnal akan terbit setahun dua kali, sehingga kesempatan kawan-kawan guru untuk menulis dan mengisi jurnal semakin banyak," tambah Anuar.

Terkait dengan program jurnal ilmiah ini, Kasubdit PAISMP/SMPLB Agus Sholeh dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan dan apresiasinya atas respon dan antusias yang tinggi dari kalangan guru PAI.

“Saya mendapat laporan dari para Ketua MGMP PAI SMP bahwa penerbitan jurnal ilmiah MGMP PAI SMP disambut dengan sangat antusias oleh para guru PAI, bukan hanya guru PAI SMP, namun juga guru PAI TK, SD, SMA, SMK maupun pengawas PAI” kata Agus Sholeh.

Karena itu dia meminta kepada para Ketua MGMP PAI SMP agar jurnal dikelola dengan sebaik mungkin, jangan asal jadi. Termasuk dengan menyiapkan pelatihan atau seminar penulisan karya ilmiah.

“Saya berharap para pengelola jurnal dapat meningkatkan mutunya, baik dari segi tampilan, isi maupun isunya. Agar tema-tema yang ditulis itu tema-tema strategis dan kontekstual,” tambah Kasubdit.

Acara yang dikemas dalam diskusi Majelis Reboan ini mengambil motto “Menulis Jurnal, Mengasah Intelektual” dihadiri oleh para Pejabat Pengembang Teknologi Pembelajaran (PPT) di Direktorat PAI maupun Kanwil Kemenag Provinsi, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ketua MGMP PAI SMP dan para pengelola jurnal. (Subdit PAI SMP/SMPLB).



Terkait