Bandung (DitPAI) --- Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah, mendapat apresiasi khusus dari Menteri Agama Yaqut Cholil" />

Menteri Agama Apresiasi Direktur PAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bandung (DitPAI) --- Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah, mendapat apresiasi khusus dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) di Bandung, 28 Februari - 1 Maret 2022.

Apresiasi itu disampaikan melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdani sesaat setelah Amrullah menyampaikan paparan tentang kinerja Direktorat PAI tahun 2021 dan program kerja tahun 2022.

"Bapak Menteri sangat terkesan dengan paparan Direktur PAI yang disampaikan secara efektif dan efisien melalui tayangan visual sehingga paparannya mudah dipahami", kata Dirjen Ali.

Dalam paparannya Amrullah menyampaikan bahwa pada tahun 2021 Direktorat PAI bisa merealisasi anggaran sebesar 97.07 %, baik anggaran Pusat maupun Daerah.

"Alhamdulillah, pada tahun 2021 kami bisa mencapai 97.07 % dengan total anggaran sebesar 143,8 Miliar. Anggaran ini kami gunakan untuk mendukung penguatan moderasi beragama, peningkatan kompetensi guru, pengawas dan dosen, bantuan peningkatan mutu PAI dan pengembangan layanan digital”, kata Amrullah.

Menurut Amrullah, dari alokasi anggaran yang ada, paling besar adalah untuk membiayai kegiatan tunjangan guru, yaitu Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Kinerja (Tukin). "Anggaran terbesar adalah untuk membiayai Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Kinerja Guru. Saat ini Kemenag menangani guru PAI sebesar 231.522, terdiri dari 95.999 PNS dan 135.523 Non PNS", jelasnya.

Di hadapan Menteri Agama dan pejabat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam, Amrullah juga memaparkan program kerja tahun 2022. Menurut Amrullah, pada tahun 2022 Direktorat PAI fokus pada 6 bidang, yaitu penguatan moderasi beragama, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kualitas penilaian Pendidikan, peningkatan kualitas Pendidikan profesi, pemenuhan distribusi tenaga pendidik dan penguatan pendidikan agama, nilai tolerasi beragama dan budi pekerti.

“Pada tahun 2022 ini kami mengelola anggaran sebesar 543 Miliar, terdiri dari 166 Miliar untuk Pusat dan 376 Miliar untuk Daerah. Anggaran ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2021,” Jelas Amrullah.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta ASN Ditjen Pendidikan Islam untuk mengawal ekosistem lembaga pendidikan agar terbebas dari ideologi melawan negara. "Saya tekankan pendidikan di lingkungan madrasah dan PTKN, saya ingin lembaga pendidikan kita selamat dan terbebas dari ideologi melawan negara," kata Menag.

"Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. Karena ada 11 persen dosen yang berfikir dan pola pikirnya belum moderat. Tidak boleh ada ruang sedikitpun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstrimisme," sambung Menag.

Menag juga berharap tidak ada keluarga besar Kementerian Agama yang melakukan perlawanan terhadap negara. Jika kedapatan ada yang terlibat dalam perlawanan terhadap negara, Menag memastikan akan melakukan tindakan tegas.

Ditambahkan Menag, tahun 2022 sudah memerintahkan untuk dilakukan pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, madrasah, PTKI, pondok pesantren, terkait paham keagamaan dan kebangsaan, dan termasuk di dalamnya terkait kekerasan seksual yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.

"Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," ujar Menag.

"Saya ingin Kemenag menjadi barometer bagi kementerian lain, karena Kemenag mempunyai tugas yang lebih berat karena menyandang agama. Mari kita jadikan agama sebagai inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan," tandas Menag.



Terkait