Depok (Pendis)- Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) tetap buat Kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) meski tahun ajaran 2019/2020 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) tidak diselenggarakan. "Direktorat Pendidikan Agama Islam tetap menyusun dan menyiapkan kisi-kisi soal untuk Ujian Sekolah (US)," Kata Direktur PAI Rohmat Mulyana, Selasa kemarin, (3/12) di Depok.
Pasalnya, lanjutnya Direktur, bahwa ada bebarapa alasan tetap membuat kisi-kisi ujian sekolah untuk jenjang SD. Pertama, agar soal US di daerah tetap mengacu pada kisi-kisi-kisi soal yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat PAI, "Kedua, kisi-kisi merupakan pedoman bagi guru PAI dalam menyusun dan mengembangkan soal," jelas Direktur dihadapan Tim Penyusun kisi-kisi soal.
Lalu, lanjut Direktur, ketiga, USBN merupakan bentuk upaya memajukan dan meningkatkan kualitas soal agar sesuai standar yang berlaku sehingga hasil nilai peserta didik tetap terukur.
Kegiatan bertajuk Penyusunan Pedoman Pengembangan PAI SD ini menurut Kepala Subdit PAI SD/SDLB, Ilham memang difokuskan untuk penyusunan kisi-kisi USBN PAI mengingat banyaknya pertanyaan dan permintaan dari daerah terkait pelaksanaan US yang tetap dilakukan sebagai syarat kelulusan siswa.
“Kami sengaja mengundang guru-guru terbaik perwakilan dari beberapa daerah untuk bersama mempersiapkan kisi-kisi soal. Memang tidak banyak, hanya 30 peserta namun mereka dipandang sudah merepresentasikan kemampuan dalam menyusun kisi-kisi termasuk membuat dan mengembangkan soal. Kegiatan ini penting untuk para guru PAI khususnya memberdayakan mereka di daerah, karena akan meningkatkan pemahaman GPAI tentang karakteristis kisi-kisi soal US tahun ajaran 2019/2020 dan memantapkan kemampuan GPAI dalam menyusun kisi-kisi,” ujar Ilham dalam laporannya.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Achmad Hasim selaku pengembang PPKB Direktorat PAI dan Akhmad Faozan, salah satu master trainer PPKB. Output dari kegiatan ini menurut mereka adalah tersedianya blue print atau kisi-kisi umum dan anchor item (butir soal) utama.
“Ada perbedaan kisi-kisi soal tahun ini dari sisi pengembangan Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar PAI. Kisi-kisi juga mengacu pada tingkat kesulitan soal agar lebih bermutu. Soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang menstimulus daya nalar siswa akan diperbanyak,” tambah Hasim. (Wikan/Aan/Solla)