Bandung (Dit. PAI) -- Pada dasarnya, guru
Pendidikan Agama Islam reguler dan luar biasa selayaknya mendapat perlakuan
yang sama. Hal demikian disampaikan oleh Kasubdit PAI pada SMA/SMALB dan SMK Nurul Huda dalam
sesi penyamaan persepsi pada kegiatan Peningkatan Kompetensi ICT Guru PAI SMA/ SMK dan SMALB. Sesi ini
digelar sebelum kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan
Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana Sapdi.
Pelaksanaan kegiatan peningkatan ICT bagi
GPAI yang dilaksanakan di Hotel Golden Flower Bandung ini merupakan dua
kegiatan yang diperuntukkan bagi GPAI SMA/SMK. Sejumlah 40 guru reguler dan 30
guru sekolah luar biasa diundang.
“Pada
dasarnya acara ini merupakan dua kegiatan yang sedianya dilaksanakan pada waktu
dan tempat berbeda,†tandas mantan Kasubdit PAI pada PTU itu. “Namun, karena
alasan teknis, dua kegiatan tersebut
dilaksanakan dalam satu tempat dan waktu yang bersamaan,†tambahnya.
Dalam acara pra pembukaan ini, Kasubdit PAI
pada SMA/SMALB dan SMK juga menyampaikan
pentingnya kegiatan peningkatan kompetensi penguasaan ICT, karena dalam
proses pembelajaran sangat dibutuhkan penggunaan media yang terkait erat dengan
perkembangan teknologi ini.
Nurul Huda juga menguraikan bahwa
penggunaan media pembelajaran sangat dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam
menggunakan media, kondisi siswa, dan situasi serta kondisi saat media
digunakan.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk
mengurangi kecanggungan guru-guru PAI dalam menggunakan dan memanfaatkan media
teknologi dalam proses belajar dan mengajar. Kegiatan peningkatan ICT yang
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini, menerapkan protokol kesehatan yang
ketat.(ZF/Tim Media PAI)