Penting, Upaya Bangun Kebanggaan Selaku GPAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bandung (Dit. PAI) -- Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) perlu membangun kebanggaan profesi dan jati diri dengan karya dan inovasi pengembangan Pendidikan Agama Islam. Sikap ini menjadi penting untuk memenuhi aspek profesionalisme GPAI dan merespons pandangan yang tidak relevan tentang Pendidikan Agama Islam.

Pesan demikian disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat PAI pada SMP/SMPLB Agus Sholeh dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Tahap 2 di Bandung, yang diselenggarakan dari tanggal 5 Juli hingga 7 Juli 2022.

"Kebanggaan ini menjadi hal mendasar yang harus dimiliki GPAI. Kebanggaan menjadi faktor penting GPAI untuk mengembangkan diri, meningkatkan profesionalisme, dan berkontribusi secara posisif bagi dinamika Pendidikan Agama Islam secara umum," jelas Agus (05/07/2022)

Dirinya menambahkan, saat ini masih terdapat anggapan negatif terhadap Pendidikan Agama Islam dari sementara pihak yang melihat tumbuh dan berkembangnya unsur intoleransi dan radikalisme di masyarakat.

"Sulit untuk menghilangkan pandangan negatif, terlepas apapun kondisi yang terjadi. Yang lebih penting adalah membangun narasi positif dengan karya unggul. Itulah mengapa GPAI harus aktif, inovatif, dan kreatif," ujarnya.

Agus mencontohkan, narasi positif itu menjadi counter narrative yang efektif, salah satu bentuknya adalah melalui penguatan literasi PAI.
"Dalam konteks penguatan literasi PAI, Direktorat PAI telah memfasilitasi penyusunan dan penerbitan 15 Jurnal MGMP PAI SMP tahun 2021. Tahun ini kita akan berkembang menjadi 45 jurnal serupa di tingkat provinsi dan kabupaten-kota," imbuhnya.

Dengan keberadaan jurnal ini, menurutnya, diharapkan tumbuh dan berkembang minat penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan masif. "Selama ini, GPAI berkesulitan dalam menemukan jurnal ilmiah PAI. Kami memulainya dengan kolaborasi yang dilaksanakan bersama berbagai pihak terkait. Inilah wadah dan panggung yang kami sediakan bagi GPAI dalam menuangkan ide dan gagasan secara ilmiah," katanya.

Dalam konteks profesionalisme guru dan Training of Trainers (ToT) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB), dirinya juga menekankan pentingnya Karya Tulis Ilmiah menjadi bagian dari budaya pengembangan dan peningkatan kapasitas guru.

"Bapak/Ibu GPAI adalah sebuah gudang informasi, pengetahuan, dan praktik baik Pendidikan Agama Islam. Keseharian GPAI sangat dekat dengan permasalahan, ide, dan gagasan yang berasal dari lapanga. Karya Tulis Ilmiah adalah wadah penting untuk menampilkan karya kreatif dan inovatif serta membangun kebanggaan sebagai GPAI," pungkasnya. (SubditSMP)



Terkait