Workshop TBTQ Guru PAI SMP, Al Quran Sebagai Sumber Nilai Dalam Kehidupan

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Palangkaraya (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) mengadakan Workshop Tuntas Baca Tulis Qur`an bagi Guru PAI untuk jenjang SMP di Hotel Neo Palma Palangkaraya pada tanggal 29 s/d 31 Juli 2019. Kegiatan ini diikuti oleh para guru PAI perwakilan dari Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Pembelajaran baca tulis Al Qur`an dalam workshop ini menggunakan metode Baghdadi dimana melalui metode ini para peserta diharapkan memiliki alternatif dalam pengembangan baca tulis Al Qur`an di sekolah serta bertujuan "tahsin" atas kualitas baca tulis Al Qur`an para guru/peserta workshop.
Di sesi awal, Abdur Rosyid dan Muhammad Bukhori yang merupakan tim Baghdadi, melakukan Pre-test Imla` dengan meminta menulis surat al-Fatihah untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menulis Al Qur`an. Dari hasil Imla` tersebut banyak dari peserta yang masih memerlukan pelatihan dalam menulis Al Qur`an secara benar.
Menurut H. Amruddin, S.Ag, M.Pd, selaku Plh. Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah, dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa workshop ini sangat bermanfaat dan mengucapkan terimakasih karena Palangkaraya dipilih sebagai salah satu kota penyelenggara kegiatan ini. Kepada peserta, Amruddin menyampaikan agar semangat dan tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini. 
Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB Direktorat PAI, Rahmawati selaku penanggung jawab kegiatan workshop ini berharap agar program ini bermanfaat bagi guru PAI di wilayah Kalimantan Tengah dalam mengajarkan baca tulis Al Qur`an secara efektif dan fasih sesuai estetika tajwid kepada anak-anak didiknya di sekolah.
Selanjutnya, Direktur PAI Dr. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd menyampaikan bahwa tugas guru agama sangat mulia karena mendidik sesuatu yang tidak terlihat, bertugas menanamkan nilai-nilai kehidupan bersumberkan dari Al Qur`an yang terwujud dalam perilaku kehidupan sehari-hari serta mengajarkan konsep "Islam rahmatan lil alamiin" sebagai wujud pengakuan terhadap perbedaan dengan tanpa mengurangi nilai keagamaan.
Rohmat juga menambahkan bahwa kegiatan Workshop TBTQ ini juga merupakan pintu masuk untuk memahami agama yang toleran, meminimalisasi paham radikal sehingga anak-anak didik diharapkan menjadi lebih cinta kepada Al Qur`an, sadar akan isinya dan menambah keyakinan terhadap apa yang terdapat di dalam Al Qur`an secara kaffah. (Hasan/PAI SMP/dod)

lihat link http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detil&id=10470



Terkait