Padang (Dit. PAI) – Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyelenggarakan Kongres ke-4 yang bertempat di Convention Center Universitas Putra Indonesia dan Asrama Haji Kota Padang, Sumatera Barat. Selain proses pemilihan ketua AGPAII, Kongres tersebut dirangkai dalam kegiatan Seminar Internasional bertema, ”Mainstreaming Diversity in Public School” yang menghadirkan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Menteri Agama Periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin, dan Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI, Amrullah.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi penyelenggaraan Kongres IV AGPAII yang juga bertepatan dengan hari lahir provinsi Sumatera Barat dan Hari Kesaktian Pancasila.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi kegiatan ini dan kebetulan pada hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Provinsi Sumatera Barat ke 77 yang juga bersamaan dengan hari kesaktian Pancasila” tutur Mahyeldi di hadapan 5.000 guru PAI yang hadir di Convention Center Universitas Putra Indonesia, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (1/10/2022).
Mahyeldi menjelaskan Sumatera Barat memiliki andil munculnya gagasan Pancasila dari para pendiri bangsa. “Di Sumatera barat Ketika munculnya ide-ide tentang Pancasila diantaranya Mohammad Yani, kemudian Syahrir, termasuk Muhammad Hatta, Agus Salim dan yang lainnya, menurut kami beliau sebagai orang-orang terdepan dalam menghadirkan Pancasila,” jelasnya.
Menurutnya, kehadiran tokoh-tokoh tersebut tidak hanya sebagai pendiri dari bangsa tetapi juga melahirkan nilai Pancasila. Maka sudah pasti masyarakat Sumatera Barat telah menjadi bagian dalam mensinerginakan antara Pancasila dengan nilai-nilai budaya yang ada di Sumatera Barat.
Selain itu Visi Misi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat erat kaitannya dengan AGPAII, karena Sumatera Barat memiliki kearifan lokal yang dikenal dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak mengatur, adat memakai. Sehingga keseharian masyarakat Sumatera Barat sangat diwarnai oleh nilai-nilai spiritual yang kemudian menjadi kearifan lokal.
Mahyeldi berharap sinergi antara Pemerintah dan masyarakat dapat terjalin untuk semangat persatuan bangsa Indonesia kedepan, dan AGPAII menjadi bagian dalam semangat persatuan tersebut.
“Sekarang ini kita butuh soliditas, butuh kolaborasi, butuh sinergi antara seluruh komponen bangsa ini guna melancarkan pembangunan dan juga menghadirkan ketahanan nasional. Mudah-mudahanan AGPAII akan menjadi personal terdepan dalam rangka untuk mengokokohkan semangat persatuan dan semangat nasionalisme dalam rangka membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah menyampaikan guru PAI merupakan garda terdepan dalam merawat keberagaman dan keberagamaan di sekolah.
“Saya mengapresiasi guru PAI yang telah berperan perjuang membina dan mempertahankan NKRI dengan segala keberagamannya”, ujar Amrullah.
Amrullah mengajak guru PAI untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi tidak hanya kepada peserta akan tetapi juga ke orang tua dan masyarakat secara lebih luas. “Jangan sampai program moderasi beragama menjadi elitis yang hanya kita yang memahami, akan tetapi moderasi beragama bisa menjadi gerakan yang semua orang bisa mengetahui,” pungkasnya.