Catat! Empat Pemahaman untuk Meningkatkan Kompetensi GPAI TK

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Surabaya (Direktorat PAI) --Penguasaan atas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memberikan banyak manfaat dalam proses pembelajaran bagi anak didik, baik di lingkungan ataupun luar sekolah.

Oleh sebab itu, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) selalu dituntut untuk menggali dan meningkatkan potensinya, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara tepat dan lebih baik sesuai kebutuhan dan tuntutan perkembangan.

Ihwal demikian disampaikan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah pada pembukaan kegiatan Peningkatan Kompetensi ICT Guru dan Pengawas PAI di Surabaya (16/06/2022).

Selain memberikan perhatian pada kompetensi ICT Guru dan Pengawas PAI, dirinya juga menaruh atensi tersendiri pada para GPAI TK.

“Guru, dan khususnya GPAI, TK berbeda dengan guru yang lain. Mengajar anak TK tentu berbeda dengan mengajar peserta didik jenjang lainnya. Pada satu sisi, guru harus menggali potensi tumbuh kembang anak, pada sisi lain guru juga harus menguatkan potensi diri mereka sendiri,” kata Amrullah.

Lebih lanjut, menurut Amrullah, terdapat empat hal yang perlu dipahami untuk meningkatkan kompetensi ICT pada GPAI.

Pertama, menjadikan ICT sebagai sumber ilmu pengetahuan. Peningkatan ICT jangan dipandang sebagai ancaman dan hambatan. Saat ini, banyak pengetahuan diperoleh dari media sosial, platform digital, dan perpustakaan digital yang dapat diambil manfaatnya secara optimal.

Kedua, menjalankan ICT sebagai sarana pembelajaran. ICT dapat membantu GPAI menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan.

Ketiga, memfungsikan ICT sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Penggunaan aplikasi dapat memudahkan pengelolaan administrasi GPAI.

Keempat, memposisikan ICT sebagai standar kompetensi. Jika suatu lembaga memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap, maka lembaga tersebut akan banyak diminati oleh peserta didik. Hal ini mesti diikuti oleh kemampuan untuk mengoperasikannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroya Herniatin menyampaikan bahwa kegiatan dihadiri oleh 35 orang peserta, terdiri dari GPAI TK dan Pengawas PAI.

Kegiatan ini mengundang narasumber dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Akademisi Universitas Islam Negeri, dan mitra resmi Google PT DUGI. Acara dilaksanakan dari tanggal 16 hingga 18 juni 2022. (Hans/Wah).



Terkait