Bekasi (Pendis) - Peningkatan kualitas soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan upaya yang mutlak dilakukan. Hal ini karena USBN menjadi salah satu instrumen penilaian hasil belajar siswa. Kondisi ini sejalan dengan amanat pemerintah dalam Peraturan Mendikbud (Permendikbud) Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Rohmat Mulyana pada acara Penyusunan Kisi-kisi USBN PAI SMP, "USBN PAI menjadi penting karena menjadi salah satu alat ukur kualitas pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk itu, penyusunan kisi-kisi USBN harus lebih ditingkatkan dari tahun sebelumnya," tandas Rohmat, Jumat (18/10) di Hotel Santika Bekasi.
Selain itu, Rohmat menegaskan pentingnya Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam melaporkan hasil USBN, "perlu saya sampaikan bahwa dalam proses USBN ini nantinya GPAI harus meyampaikan laporan hasil pelaksanaannya. Laporan ini menjadi dasar untuk mengetahui dan pemetaan mutu PAI di sekolah," tandasnya lagi
Upaya peningkatan kualitas kisi-kisi USBN PAI dan pemetaan tersebut terasa mendesak dilakukan. Data Program for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) terakhir menunjukkan bahwa siswa-siswa Indonesia masih lemah dalam kecakapan berpikir tingkat tinggi, higher order thinking skill(HOTS). Kemampuan atributif HOTS tersebut seperti kemampuan menalar, menganalisis, dan mengevaluasi. Untuk itu, siswa perlu dibiasakan mengerjakan soal-soal yang mendorong kemampuan berpikir kritis dan solutif. Salah satu materi acara ini adalah melatih guru-guru PAI SMP dalam penyusunan soal-soal USBN SMP dengan pendekatan HOTS tersebut. Salah satu narasumber acara, Siti Khodijah dalam materi paparannya menyampaikan mekanisme penyusunan soal USBN berbasis HOTS dalam USBN PAI SMP. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi HOTS PAI SMP disampaikan dalam bentuk coaching, penugasan kelompok dalam menyusun kisi-kisi dan diakhiri dengan presentasi dari peserta kegiatan. Kegiatan Penyusunan Kisi-kisi USBN PAI SMP yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2019 ini dihadiri para guru PAI SMP dan pengawas utusan beberapa daerah. Acara ini menghasilkan draf kisi-kisi USBN PAI SMP yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk penyusunan butir-butir soal USBN PAI SMP yang akan datang.(Saiful/Solla)
Upaya peningkatan kualitas kisi-kisi USBN PAI dan pemetaan tersebut terasa mendesak dilakukan. Data Program for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) terakhir menunjukkan bahwa siswa-siswa Indonesia masih lemah dalam kecakapan berpikir tingkat tinggi, higher order thinking skill(HOTS). Kemampuan atributif HOTS tersebut seperti kemampuan menalar, menganalisis, dan mengevaluasi. Untuk itu, siswa perlu dibiasakan mengerjakan soal-soal yang mendorong kemampuan berpikir kritis dan solutif. Salah satu materi acara ini adalah melatih guru-guru PAI SMP dalam penyusunan soal-soal USBN SMP dengan pendekatan HOTS tersebut. Salah satu narasumber acara, Siti Khodijah dalam materi paparannya menyampaikan mekanisme penyusunan soal USBN berbasis HOTS dalam USBN PAI SMP. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi HOTS PAI SMP disampaikan dalam bentuk coaching, penugasan kelompok dalam menyusun kisi-kisi dan diakhiri dengan presentasi dari peserta kegiatan. Kegiatan Penyusunan Kisi-kisi USBN PAI SMP yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2019 ini dihadiri para guru PAI SMP dan pengawas utusan beberapa daerah. Acara ini menghasilkan draf kisi-kisi USBN PAI SMP yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk penyusunan butir-butir soal USBN PAI SMP yang akan datang.(Saiful/Solla)