Direktur PAI: Kisi – Kisi Sebagai Upaya Menyusun Soal Secara Komprehensif

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Labuan Bajo (Direktorat PAI) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Kisi-kisi Ujian Sekolah Angkatan 2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, 22-24 Agustus 2022.

Kegiatan ini diikuti 34 peserta dari 5 provinsi di zona Indonesia Timur. Dalam kegiatan Penyusunan Kisi-kisi Ujian Sekolah  Angkatan 2 ini hadir dua narasumber sekaligus fasilitator yang merupakan Instruktur Nasional, yakni Ahmad Hasim dan Sihono. Mereka mendampingi dan mengarahkan para peserta dalam bentuk penguatan materi pokok sebagai landasan penting dalam pemilihan kriteria materi esensial atau materi yang akan diujikan.

Dalam pembukaan acara secara resmi, Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menekankan pentingnya disiplin mengikuti standar penyusunan kisi-kisi soal Ujian Sekolah PAI.

“Kisi-kisi memiliki fungsi sebagai panduan dalam menyusun soal secara komprehensif.  Para guru jangan membuat soal asal-asalan.  Kita harus menyusun secara terstruktur dan terukur. Kisi-kisi ini akan menjadi standar bersama dalam pembuatan soal, meskipun bentuk soalnya berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain bahkan antardaerah,” ungkap Amrullah.

Selain itu, dirinya menyatakan bahwa kisi-kisi ujian merupakan bagian penting dalam proses penilaian hasil belajar. ”Dengan adanya penyusunan kisi-kisi ini, kami berharap kualitas ujian sekolah akan semakin baik dari tahun ke tahun. Dalam kaitan tersebut, kami berharap bagi para peserta yang akan menjadi tim penyusun kisi-kisi memperhatikan materi kurikulum di sekolah masing-masing,” katanya.

Menurutnya, para peserta yang diundang adalah para guru yang dipandang kompeten dalam memprediksi soal yang akan diujikan lewat ujian sekolah. “Saya meyakini, GPAI yang hadir dalam kegiatan ini adalah mereka yang kompeten dalam tugas terkait,” yakinnya.

“Idealnya, materi ujian harus sudah disampaikan kepada para siswa.  Selain itu, saya berharap kita dapat memperhatikan timeline antara kisi-kisi dengan waktu pembuatan soal, jangan terlalu dekat juga tidak terlalu kelamaan. Terakhir, karena ujian  pendidikan agama yang tak lepas dari pembahasan dalil (agama), maka kesesuaian soal dengan dalil-dalil agama yang ada juga harus dipertimbangkan,” pungkasnya.

Penanggung jawab acara, Ilham, yang juga Kepala Subdit PAI pada SD/SDLB, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk para guru PAI pada SD, SMP, dan SMA yang memiliki kompetensi dalam menyusun kisi-kisi maupun soal ujian sekolah.

“Ujian Sekolah, meski menjadi wewenang satuan pendidikan, tetap akan dievaluasi  persiapan dan pelaksanaannya oleh Kementerian Agama melalui Direktorat PAI.  Penyusunan kisi-kisi Ujian Sekolah penting untuk membuat standar yang bisa diukur secara nasional,” jelasnya. (Wikan)



Terkait