Tangerang (Pendis) - Penyelenggaraan Program Visiting Guru Pendidikan Agama Islam ke Wilayah Perbatasan telah berlangsung pada tanggal 27 November - 5 Desember 2019. Program ini mendapatkan penilaian positif dari guru-guru Pendidikan Agama Islam di daerah tujuan. Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI, Rohmat Mulyana Sapdi di sela-sela menyaksikan presentasi laporan peserta visiting Guru PAI di Days Hotel, Tangerang, Kamis (5/12).
Menurut Rohmat banyak daerah mengapresiasi program ini serta berharap dapat dilaksanakan kembali tahun depan.
“Kedatangan peserta visiting guru PAI ini memberikan wawasan baru seperti pembelajaran berbasis ICT, model evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya. Sehingga membangkitkan semangat guru-guru PAI untuk belajar lagi”, terang Rohmat.
Rohmat menegaskan program ini memang bertujuan membantu pengembangan kompetensi guru PAI di wilayah perbatasan. Sebab selama ini seperti ada keterbatasan dalam akses pengembangan kompetensi guru PAI.
“Jadi guru-guru PAI disana banyak yang terkendala akses dan sangat membutuhkan asupan ilmu dan pengetahuan baru. Makanya dengan kehadiran peserta visiting Guru PAI ini menjadi momentum tranfer ilmu serta sharing pengetahuan”, terang Rohmat.
Sementara itu, Kasubbag PAI Direktorat PAI, Nasri mengatakan setelah kembali dari lokasi tujuan, peserta mengikuti tahapan evaluasi di days Hotel Tangerang. Mereka diwajibkan mempresentasikan program dan kegiatan selama berada lokasi sasaran. Peserta yang dikirim juga diharuskan membuat laporan narasi yang rencananya akan dikumpulkan menjadi buku.
“Sehingga selain pembinaan di lokasi tujuan juga ada sharing gagasan dan ide antar peserta agar dapat menjadi menjadi bahan perbaikan program ini ke depan”, tambahnya.
Pada penyelenggaraan tahun ini, peserta visiting Guru PAI disebar ke 14 kabupaten di 9 provinsi yaitu : Tarakan (Kalimantan Utara), Sambas (Kalimantan Barat), Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan), Sigli (Sulawesi Tengah), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Solok (Sumatera Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Pesisir Selatan (Sumatera Barat), Padang Sidempuan (Sumatera Utara), Karo (Sumatera Utara), Indra Giri Hilir (Riau), Nunukan (Kalimantan Utara) dan Ende (Nusa Tenggara Timur). (Nasukha/Hik)