HDI dan Upaya Meretas Keterbatasan

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Yogyakarta (Tim Media PAI) -- Hari Disabilitas Internasional (HDI) diperingati setiap tanggal 3 Desember. Tahun 2021 ini Hari Disabilitas Internasional diperingati dengan tema “Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca Covid-19”. Peringatan HDI juga dirayakan di SLB Negeri 1 Yogjakarta (2/11) dengan pelaksanaan pentas seni siswa dan drama para guru.

Dalam pembukaan acara, Kepala Sekolah SLB N 1 Yogyakarta Sri Muji Rahayu menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut.  “Pelaksanaan acara dan kegiatan ini kami maksudkan sebagai upaya penggugah dan pengingat bersama bahwa anak disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam proses berkebangsaan dan berkewarganegaraan sebagaimana lazimnya warga negara lainnya,” terang Sri Muji Rahayu.

Dengan maksud dan tujuan tersebut, Sri berharap agar anak-anak disabilitas makin mampu memberikan sumbangsih bagi perjalanan bangsa dan negara. “Kami berharap, ke depannya anak-anak disabilitas makin bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara,” harapnya. Dalam pandangannya, anak disabilitas layak dan mampu untuk melakukan dan mewujudkan harapan tersebut. “Dengan semangat kebersamaan dan potensi yang dimiliki, anak-anak disabilitas mampu untuk bersama mewujudkan Indonesia Jaya,” tandas Sri.

Dalam konteks potensi  anak disabilitas, hal yang sama juga diungkapkan Anna Priyanti. Anna adalah Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang mengajar di SLB N 1 Yogyakarta. Anna yang merupakan ketua panitia perayaan HDI SLB I Yogyakarta mengungkapkan pentingnya inklusivitas anak-anak disabilitas dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. “Kami berharap agar keberadaan anak disabilitas bisa benar-benar diakui dan tidak mendapatkan diskriminasi. Kita semua berkepentingan dan berkewajiban membantu mereka untuk menumbuhkembangkan kepercayaan diri mereka,” tutur Anna.

Menurut Anna, menumbuhkan kepercayaan diri anak disabilitas menjadi sangat penting untuk membantu perkembangan mereka. Dalam konteks demikian, dan masih dalam rangkaian peringatan HDI, SLB N I Yogyakarta sebelumya mengadakan Pameran Seni Karya Siswa dengan tema “Meretas Keterbatasan”.  Berbagai karya siswa ABK dipamerkan untuk menunjukkan potensi mereka sekaligus membangun kepercayaan diri siswa ABK.

Kepada Tim Media Direktorat PAI (3/11), Anna menjelaskan pameran karya seni itu diadakan dengan menggelar karya seni siswa, mulai dari lukisan hingga batik. “Karya siswa disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) cukup diminati masyarakat. Salah satu karya siswa kami berupa batik jumputan. Peminatnya cukup banyak dan sudah dikenal masyarakat,” terang Anna.

Batik jumputan tersebut adalah karya Mohammad Ichsan Aridaca. Selain Mohammad Ichsan dengan batik jumputannya, siswa yang menonjol lainnya adalah Pirmanto Ari Prastowo. Pirmanto meraih juara 3 tenis meja Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVI Papua 2021. Pirmanto dan Mohammad Ichsan mewakili banyak siswa disabilitas lainnya yang memiliki kemampuan dan potensi yang perlu didorong dan dikembangkan.

“Makna Meretas Keterbatasan sebagai tema pameran tersebut adalah afirmasi bahwa imajinasi dan potensi ABK sesungguhnya tidak serbaterbatas sebagaimana persepsi masyarakat umum. Dengan prestasi yang ditorehkan pada berbagai bidang, ABK juga berkesempatan untuk kontributif terhadap masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Anna.

(TimMediaPAI/SMP-SMPLB)
 



Terkait