Kemenag Adakan Diskusi Best Practice Penerbitan Jurnal Ilmiah GPAI SMP

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Jakarta (DitPAI) --- Sehubungan dengan program penerbitan jurnal ilmiah untuk MGMP PAI SMP, Direktorat PAI mengadakan diskusi Best Practice Penerbitan Jurnal Ilmiah yang dilakukan secara online (09/03/2022).

Acara yang dikemas dalam diskusi Majelis Reboan ini mengambil motto “Menulis Jurnal, Mengasah Intelektual” ini dihadiri oleh Kasubdit PAI SMP/SMPLB Agus Sholeh, Koordinator Program Jurnal Subdit PAI SMP/SMPLB Herry Zakaria Anshary, Pejabat Pengembang Teknologi Pembelajaran di Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan 34 Ketua MGMP PAI SMP tingkat provinsi.

Dalam pertemuan ini, tampil 3 Ketua MGMP PAI SMP menyampaikan best pacticenya dalam menerbitkan jurnal ilmiah bagi GPAI SMP pada tahun 2021.
Agus Sholeh dalam sambutannya mengatakan bahwa Subdit PAI SMP/SMPLB menyambut gembira dan bangga bahwa pada akhirnya ada 15 MGMP PAI SMP yang dapat merealisasi penerbitan jurnal GPAI SMP.

“Saya gembira dan bangga pada akhirnya teman-teman GPAI SMP dari 15 MGMP PAI SMP provinsi dapat melahirkan karya-karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang dikelola oleh Pengurus MGMP PAI SMP. Moga-moga pada tahun 2022 ini semua MGMP PAI SMP yang ada di 34 provinsi dapat menerbitkan jurnal ilmiah,” kata Agus Sholeh.

Dia menyatakan bahwa kegiatan penerbitan jurnal ilmiah ini merupakan kegiatan intelektual dalam memberdayakan dan menguatkan para guru PAI SMP agar terus melahirkan karya-karya ilmiahnya, sekalipun dalam suasana pandemik akibat wabah corona 19 ini.

“Saya yakin bahwa para guru PAI di sekolah adalah manusia hebat. Karena itu, saya berharap agar keberadaan jurnal ini dapat mendorong para guru mengasah kemampuan intelektualnya,” tambah Kasubdit.

Pada kesempatan ini Agus Sholeh juga menegaskan bahwa Kementerian Agama akan terus mendukung mutu dan keberlangsungan jurnal ini agar tidak hanya terbit sekali pada tahun 2021, tapi bisa berlanjut dan tetap terjaga mutunya.

“Kementerian Agama akan terus mengawal program ini, termasuk dalam hal anggaran, agar para pengurus MGMP PAI SMP termotivasi untuk menerbitkan jurnal ilmiah bagi GPAI SMP,” ujar Agus Sholeh yang pernah menjadi jurnalis.

Sementara itu Ketua MGMP PAI SMP DKI Jakarta, Kunarso, dalam paparannya mengatakan bahwa Jurnal Al Bayan telah memiliki ISSN yang dikeluarkan oleh LIPI, baik untuk edisi cetak maupun edisi online.

“Alhamdulillah, Jurnal Al Bayan ini telah memiliki International Standard of Serial Number (ISSN) yang dikeluarkan oleh LIPI. Ini butuh perjuangan yang tidak mudah, karena dunia menulis karya ilmiah masih menjadi sesuatu yang sulit di kalangan para guru,” ujar Kunarso.

Ia juga menjelaskan bahwa fokus dan scope dari Jurnal Al Bayan ini adalah pada publikasi hasil penelitian ilmiah yang berkaitan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) para guru PAI SMP di DKI Jakarta dalam bidang pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

“Jurnal Al Bayan merupakan jurnal untuk pengembangan belajar dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena itu, semua tulisan yang diterbitkan terkait dengan dunia belajar dan pembelajaran PAI di sekolah,” tambah Kunarso yang merupakan guru PAI SMPN 55 Jl. Bahari Jakarta Utara.

Jurnal Al Bayan direncanakan akan terbit 2 kali dalam setahun setiap bulan Oktober dan April. Saat ini timnya juga sedang menyiapkan jurnal volume kedua, terutama untuk edisi April 2022.

“Jurnal Al Bayan ini dapat terbit karena dukungan penuh dari Kementerian Agama, terutama dari Subdit PAI SMP/SMPLB Direktorat Pendidikan Agama Islam dan Kabid PAKIS Propinsi DKI Jakarta. Atas dukungan tersebut, kami ucapkan terima kasih,” kata Kunarso mengakhiri laporannya.

Sementara itu, Ketua Tim Redaksi Asaatidzah, Edi Suwanto, dalam paparannya menyampaikan bahwa Jurnal Asaatidzah telah memiliki ISSN yang dikeluarkan oleh LIPI, baik untuk edisi cetak maupun edisi online.

“Kami bersyukur, Jurnal Asatidzah ini telah memiliki ISSN yang dikeluarkan oleh LIPI. Dengan adanya ISSN ini maka kami sudah mengikuti ketentuan yang benar sesuai standar ISSN yang berbasis di Paris,” ujar Edi.

Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan nama Jurnal Asaatidzah ini dilandasi satu visi untuk memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap profesi guru PAI di sekolah.
“Pemilihan nama Asaatidzah merupakan suatu penghormatan yang tinggi atas dedikasi dan loyalitas para guru PAI yang telah menyampaikan pesan-pesan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembelajaran PAI di sekolah untuk masa depan anak bangsa,” tambah Edi.

Jurnal Asatizdah direncanakan terbit 2 kali dalam setahun, yaitu bulan Juni dan Desember. Setiap edisi akan menampung tulisan para guru PAI SMP Provinsi Jawa Barat sebanyak 10 – 15 tulisan.

“Alhamdulillah, sesuai dengan harapan Kementerian Agama, Jurnal Asaatidzah telah terbit dua edisi, yaitu edisi Juni 2021 dan edisi Desember 2021. Ini juga menjadi kado istimewa masa kepengurusan MGMP Kang Asep Rahmatuddin,” ungkap Edi.

Dirinya mengungkapkan bahwa redaksi memang mengalami kendala dalam mengumpulkan naskah yang memenuhi syarat, karena itu dia mengahap agar Kementerian Agama mengadakan program workshop atau pelatihan penulisan karya ilmiah yang layak terbit di jurnal ilmiah.

“Kami berharap agar Kementerian Agama, baik Subdit PAI SMP/SMPLB maupun Kabid PAIS Propinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan untuk pelatihan atau workshop penulisan karya ilmiah,” Edi berharap.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MGMP PAI SMP Banten, yang juga penanggung jawab Jurnal Tsiqoh, Aat Jumiat, mengungkapkan bahwa tidak mudah untuk menerbitkan jurnal. Hal ini karena semangat menulis di kalangan guru belum terbangun dengan baik.

“Jurnal kami juga telah memiliki ISSN dari LIPI, dan saat ini sudah dilirik oleh banyak guru yang ingin tulisannya dimuat di jurnal kami,” kata Aat Jumiat.

Ia mengatakan bahwa tidak mudah untuk menyiapkan sebuah jurnal ilmiah, terutama karena keterbatasan karya para guru dan kesibukan para pengelola jurnal di sekolah masing-masing.

“Kami berharap, Kementerian Agama terus mendukung dan membimbing kami agar terbiasa untuk menulis karya ilmiah yang layak terbit,” ungkap Aat Jumiat yang juga Kepala Sekolah di SMPN 3 Saketi Pandeglang Banten. (Zack)

Editor: Saiful Maarif



Terkait