Kemenag dan Kemenhan Kaji Sinergi Program Moderasi Beragama Dengan Bela Negara

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Jakarta (Dit. PAI) - Kementerian Agama RI terus mendiskusikan langkah implementasi moderasi beragama dengan berbagai elemen pemerintah dan masyarakat. Terbaru, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam melaksanakan kunjungan ke Direktorat Bela Negara, Kementerian Pertahanan untuk membahas desain implementasi Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum, Selasa (8/11).


Direktur PAI, Kemenag RI, Amrullah mengatakan moderasi beragama merupakan upaya strategis dalam rangka memperkokoh toleransi dan meneguhkan kerukunan dalam kebhinekaan di Indonesia.

Sementara Bela Negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara yang diselenggarakan melalui usaha pertahanan negara untuk menegakan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.


Amrullah mengatakan perlu adanya kolaborasi dan saling dukung antara Kemenhan dan Kemenag dalam implementasi Moderasi Beragama dan Bela Negara khususnya pada PTU.

“Selain memperkuat output, kolaborasi ini penting sebagai model agar tidak terjadi salah paham dalam memahami program tersebut,” tutur Amrullah yang juga peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan 22 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) dengan proyek perubahan bertema "Desain Pengembangan dan Implementasi Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum".


Amrullah menambahkan, Direktorat PAI bersama sejumlah dosen PAI pada PTU tengah mendesain Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (MBBN) yang nantinya menjadi wadah penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di PTU.


“Pembentukan Griya ini, selain bisa menjadi wadah Dosen-Dosen PAI pada PTU juga dapat menjadi tempat koordinasi dan pembinaan terhadap Organisasi Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara yang sudah terbentuk dan dikukuhkan di Malang pada tanggal 27 Juli 2022,” jelasnya.


Direktur Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto, menyampaikan Bela Negara ini menjadi tanggung jawab setiap warga Negara. Terkait penerapannya setiap kementerian juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam mensosialisasikan serta mengajarkan semangat bela negara.


Jubei mengatakan desain sinergi program moderasi beragama dan bela negara akan menjadi sebuah terobosan baru khususnya di dunia perguruan tinggi. “Kami menyambut dengan baik serta mendukung hal tersebut, hal ini bisa diwujudkan dengan MoU antar Kementerian,” ungkapnya.


Senada dengan hal tersebut, Kasubdit Lindik Ditbelneg Ditjen Pothan Kemhan Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy mengatakan, akan menggandeng Tim Griya MBBN dari Kemenag untuk ikut mendesain kurikulum Moderasi Beragama dan Bela Negara.


“Kita juga juga akan mengundang dosen PAI serta mahasiswa PAI pada PTU dalam Diklat Bela Negara Kemenhan,” pungkasnya.




Terkait