Kota Tangerang (Direktorat PAI) – Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah, melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Sekolah Mata Pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMKN 1 Kota Tangerang dan SMKN 3 Kota Tangerang.
Pelaksanaan ujian sekolah tersebut dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi LMS (learning management System) yang dapat diakses melalui handset. Aplikasi ini merupakan kreasi dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), dengan penyusunan butir dan indikator soalnya dilakukan oleh MGMP se-Kota Tangerang.
Direktur PAI, Amrullah, menegaskan agar dalam 50 soal Ujian Sekolah PAI terdapat insersi 9 nilai moderasi beragama. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswa memahami nilai-nilai moderasi beragama.
“Harus ada analisis, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap soal-soal US PAI untuk memastikan apakah program moderasi beragama benar-benar sukses tertanam pada jiwa siswa siswi SMA/SMK di Kota Tangerang,” tegasnya saat meninjau pelaksanaan US PAI di SMK 3 Tangerang pada Rabu (13/04/2022).
Hal tersebut sebagaimana penjelasan Amrullah pada pelaksanaan Rakor Direktorat PAI untuk Tahun 2022 mengenai program unggulan Direktorat PAI mengenai penguatan moderasi beragama. Program tersebut merupakan mandat yang diperintahkan langsung Menteri Agama untuk melakukan penguatan moderasi beragama pada semua sektor program pendidikan Islam.
Amrullah berharap agar rilis petunjuk teknis pelaksanaan US PAI Tahun 2022 yang telah disampaikan pada RAKOR PAI beberapa waktu lalu dilaksanakan dengan baik. “Keputusan ini menjadi rujukan bersama mengenai pelaksanaan Ujian Sekolah khususnya pada mapel PAI dan Budi Pekerti,” pungkasnya.
Dalam kunjungan ini, dialog antara Direktur Pendidikan Agama Islam dan warga SMK Kota Tangerang terjalin dengan intensif. Hirafahtia, Kepala Sekolah SMKN 1 Tangerang, menyampaikan bahwa beban dan tantangan guru PAI di sekolah di antaranya terletak pada penjaminan praktik keagamaan yang dilakukan oleh siswa dalam aktivitas sehari-hari. Di samping itu, ketersediaan guru agama di sekolah yang belum terpenuhi secara ideal juga masih menjadi kendala klasik.
"Tugas guru agama sangat berat karena harus menilai siswa, tidak hanya dari nilai ujian tapi juga nilai akhlak siswa. Pada realitasnya, guru PAI masih sangat kurang untuk Kota Tangerang. Diharapkan, Kemenag dapat menyediakan guru PAI karena menunggu diknas juga masih tetap kurang," jelasnya.
Endah Resmiati, Kepala Sekolah SMKN 3 Tangerang menambahkan, ketersediaan guru agama di sekolah sangat terbatas. Solusinya, perlu adanya skema pengangkatan guru agama baru ketika guru yang bertugas mendapatkan tugas sebagai pengawas atau memasuki masa pensiun.
"Guru-guru PAI diberi fasilitas beasiswa S2 oleh Kementerian Agama pusat sehingga banyak dari para guru yang telah lulus S2 diangkat menjadi pengawas untuk jenjang karir mereka. Hal ini berdampak pada kosongnya guru PAI. Harus ada pengganti guru PAI ketika para guru diangkat menjadi pengawas karena guru PAI merupakan ujung tombak Pendidikan Agama Islam," pungkas Endah.
Dalam kunjungannya, Amrullah menyaksikan secara langsung pelaksanaan US PAI di Kota Tangerang yang dilakukan secara hybrid (perpaduan online dan offline) dan menggunakan aplikasi LMS yang telah digunakan oleh 118 dari 128 sekolah SMA/SMK Negeri dan swasta se-Kota Tangerang dengan rincian sebanyak 109 sekolah swasta dan 9 Sekolah Negeri.
Penggunaan LMS tersebut memudahkan sekolah untuk menyelenggarakan ujian, baik di sekolah maupun tidak di sekolah secara paperless. Terdapat 50 soal US PAI yang diacak dengan waktu terbatas. Hasil nilai ujian dapat langsung diketahui dengan cepat dan data yang didapat dari LMS menjadi acuan dalam analisa personal mengenai kulaitas dan tingkat kesulitan soal atau tindak lanjut ke depan. (Tim Media PAI)