Manado (Direktorat PAI) – Praktek toleransi beragama terus dikembangkan menjadi sebuah budaya dan pembiasaan di kalangan para siswa. Hal demikian menjadi bagian penting dari upaya memperkuat karakter siswa di sekolah.
Semangat toleransi beragama terus terjaga dan menguat di kalangan siswa sekolah, di antaranya sebagaimana terlihat melalui pembentukan wadah kerukunan siswa antaragama di SMAN 9 Manado.
"Para siswa SMN 9 Manado telah biasa mengembangkan toleransi di kalangan mereka. Dalam semangat demikian, salah satu yang kami wujudkan adalah pembentukan Forum Komunikasi Siswa Antarumat Beragama (FKSUB)," jelas Meidy Tungkagi, Kepala Sekolah SMAN 9 Manado di Malalayang, Manado.
FKSUB dibangun dengan kesadaran bahwa menjalin toleransi siswa berbeda agama adalah sebuah kemestian yang perlu dibangun. "SMAN 9 diisi banyak siswa dengan latar belakang agama yang berbeda. FKSUB ini hadir untuk menjalin kebersamaan dalam perbedaan di kalangan siswa," tutur Florean Tabitha Bovenia Supit, siswi kelas XII SMAN 9 Manado, selaku Ketua FKSUB.
Meidy dan Florean menyatakan hal tersebut saat pelantikan Forum Komunikasi Siswa Antarumat Beragama (FKSUB) di aula SMAN 9 Manado pada Rabu (19/1).
"Saya bersama pengurus Forum yang lain akan membuat proker-proker atau kegiatan yang dapat mempersatukan serta menanamkan rasa toleransi dalam setiap pribadi siswa/i SMAN 9 Manado. Contohnya, kegiatan buka bersama yang tidak hanya tertuju kepada siswa/i yang beragama Muslim tetapi siswa/i dari semua agama juga bisa ikut bergabung," jelas Florean (Kristen), didampingi Vienna Isadora (Buddha), Ni Gusti Ayu Jati (Hindhu), Sheva Saleh (Islam), dan Ronaldino Kaunang (Katolik).
Pada kesempatan yang sama, para guru agama di SMAN 9 Manado menyampaikan rasa bangga dan dukungan atas pembentukan FKSUB dan budaya toleransi beragama di lembaga mereka. Hal tersebut disampaikan oleh Syuaib Sulaiman (GPAI), Meidy Wawo (Guru Agama Kristen), dan guru agama lainnya.
"Kami bertekad untuk mendukung budaya toleransi beragama di SMAN 9 Manado dalam berbagai kesempatan dan momen terkait. Sekolah kami juga telah menjadi semacam laboratorium toleransi beragama bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain di sekitar kami," tutur Syuaib.
Ditemui terpisah, Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas kegiatan pembentukan FKSUB SMAN 9 Manado.
"SMAN 9 Manado memberikan contoh yang positif dan konstruktif dalam membangun budaya toleransi beragama di kalangan siswa sekolah. Kami mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya inisiatif seperti ini," katanya di Jakarta (19/1).
"Saya yakin, langkah SMAN 9 Manado mewakili banyak sekolah lain di tanah air yang mengembangkan inisiatif serupa dalam mengembangkan toleransi beragama di kalangan para siswa melalui berbagai prakarsa dan praktik baik," jelasnya.
"Direktorat Pendidikan Agama Islam memberikan dukungan dan senantiasa menginsersi moderasi beragama melalui berbagai program dan kebijakan. Dalam kaitan itu, praktik toleransi beragama seperti pembentukan Forum Komunikasi Siswa Umat Beragama turut sejalan dan memperkuat kebijakan yang kami jalankan," pungkasnya. (sm)