Bogor (Dit PAI),
Pada Workshop Tuntas Baca Tulis Quran (TBTQ) Angkatan 2 di Bogor, 3-5 Mei 2021
Direktorat PAI memperkenalkan satu metode
untuk khazanah pengembangan cara membaca al-Quran di kalangan siswa
sekolah dasar, yakni metode BILQIS. BILQIS singkatan dari Bimbingan Ilmu Al
Quran Intensif.
Menurut owner
lembaga sekaligus pendirinya yakni Abdul Roziq metode ini berkonsep
ringan,tidak banyak berpikir tapi dipraktekkan langsung secara berulang-ulang
dengan hitungan dan irama dasar tertentu. Irama ini menurut Roziq diselaraskan
seperti yang digunakan para Imam Masjidil Haram.
Para pengajar
metode Bilqis adalah lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) yang memang
memiliki komitmen untuk mensyiarkan cara membaca al-Quran dengan baik dan benar di mana saja
pada semua kalangan mana saja.
“Yayasan Bilqis
Center berdiri tahun 2008. Setelah belajar berbagai metode dan melakukan
perbandingan,maka kami merumuskan sebuah metode cara cepat membaca Alquran
dengan irama khas tertentu. Irama tersebut menggunakan rumus
‘tu-wa-ga-pat-ma-nam-juh-pan’. Jadi pada metode Bilqis ini praktek 80%
sedangkan teori hanya 20%,†ujar direktur yayasan Bilqis ini.
Seperti pada
beberapa metode belajar membaca Al Quran yang lain, Bilqis juga memiliki modul
sebanyak 3 jilid dan satu modul Tajmur. Jika tiga jilid pertama pengenalan
huruf dan makharijulnya dengan tajwid dasar, maka untuk tajmur yang merupakan
singkatan dari tajwid terapan dan irama murotal, khusus untuk pengembangan ke
arah membaca dan menghafal al-Quran dengan mengikuti irama murotal para syaikh
timur tengah,salah satunya Syaikh
Abdurrahman As-Sudais,yang merupakan imam Masjidil Haram.
Workshop TBTQ
Angkatan 2 diikuti oleh 30 guru PAI SD terpilih dengan tetap memperhatikan
protokol Covid 19 secara ketat dalam penyelenggaraannya.
(Wikan/ Tim
Media PAI)