Penting, Insersi Moderasi Beragama pada Peserta Didik Melalui Modul Ajar

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Semarang (Direktorat PAI) – Insersi nilai-nilai moderasi beragama ke dalam modul ajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan menjadi pemantik dalam menguatkan nilai-nilai karakter pada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Demikian disampaikan oleh Muhammad Ahsan, Pembina MGMP PAI SMP Provinsi Jawa Tengah dalam arahannya sekaligus menutup Workshop Desain Pembelajaran dan Asesmen Nasional, Rabu (18/2).

Muhammad Ahsan yang juga Ketua DPW AGPAII Jawa Tengah ini lebih lanjut menekankan pentingnya pengenalan dan pengimplmentasian nilai-nilai moderasi beragama bagi peserta didik sejak dini. “Dengan dimasukkannya nilai-nilai moderasi beragama pada modul ajar PAI menunjukkan bahwa PAI lebih maju dari mata pelajaran lain. Jika mata pelajaran lain hanya mengembangkan modul ajar secara reguler (umum) tapi PAI telah menginsersi nilai-nilai moderasi beragama di dalamnya” paparnya.

Sementara itu, Tatik Pudjiani salah satu narasumber workshop pada sesi presentasi peserta mengapresiasi ketekunan dan keseriusan peserta dalam mengikuti workshop selama 4 hari terakhir. Pelatih Nasional PPKB yang juga anggota Dewan Pakar MGMP PAI SMP Provinsi Jawa Tengah berharap guru PAI lebih memahami tentang kurikulum merdeka dengan memasukkan nilai-nilai dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai moderasi beragama sesuai dengan tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran.

Nilai-nilai moderasi hendaknya disesuaikan dengan konten materi yang akan dikembangkan sehingga dapat terealisasi selama proses pembelajaran berlangsung, demikian jelas Tatik.

Selain itu, penentuan metode dan teknik pembelajaran juga perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang memungkinkan adanya pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan asesmen formatif awal, tuturnya.

Selanjutnya, Syaekudin narasumber lainnya pada workshop tersebut mengingatkan kepada peserta workshop agar bisa menyusun modul ajar yang lengkap berikut Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) sesuai dengan Tujuan Pembelajaran (TP).

Pelatih Nasional PPKB yang juga Ketua Umum MGMP PAI SMP Provinsi Jawa Tengah ini mengungkapkan bahwa pembelajaran dan asesmen adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Oleh karenanya, modul ajar harus bisa menggambarkan desain pembelajaran dan rancangan asesmen yang akan dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran.

Syaekudin juga mengingatkan kepada guru ketika akan menyusun modul ajar dengan pembelajaran yang berdiferensiasi agar tidak mengesampingkan kaidah-kaidah pembelajaran PAI yang sudah lazim dilaksanakan.

Misalnya, dalam pembelajaran berdiferensiasi aspek Al-Qur’an bagi peserta didik yang belum bisa membaca Al-Qur’an, sebisa mungkin menghindari pembelajaran melaluai bacaan Al-Qura’an yang dilatinkan karena berpotensi salah dalam melafazkan makhraj dari huruf.

Pada sesi penutupan, peserta worksop nasional mendengarkan testimoni dari beberapa peserta, antara lain dari Siti Aminah GPAI dari SMP Negeri 4 Kragan, Rembang, Jawa Tengah dan Jamaliah, GPAI SMP Negeri 14 Pekanbaru Provinsi Riau. Keduanya memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan workshop ini dan berharap keberlanjutannya.

Kegiatan Workshop Nasional Desain Pembelajaran dan Asesmen (Menyusun Modul Ajar insersi Moderasi Beragama, LKPD dan KKTP) diikuti oleh lebih dari 600 peserta yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timr, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Riau, Kepulauan Riau dan lainnya.

Kegiatan berlangsung selama 4 hari secara daring dengan pola sinkronus dan asinkronus terbagi dalam 12 kelas dengan 2 pendamping di setiap kelasnya. (sm)





Terkait