Program Guru Master Perkuat Peran Strategis Pengawas

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Sentul (DitPAI) - Pelaksanaan Program Guru Master, dengan sasaran pengawas PAI, bertujuan untuk menyiapkan calon instruktur dan menyusun Modul Pelatihan Penguatan Kompetensi Berkelanjutan (PPKB) bagi pengawas PAI. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi mengenai Program Guru Master atau PPKB.

Rohmat menjelaskan, keduanya seringkali lebih terkesan hanya diperuntukkan bagi GPAI. Padahal, pada kenyataannya pengawas PAI memiliki andil dalam menyukseskan tujuan kegiatan dimaksud. “Pengawas harus telibat, karena pengawas sebagai ujung tombak. Para pengawas adalah pihak yang berkewwnangan membina para guru,” ujarnya saat sesi pengarahan Program Guru Master Pada Pendidikan PAUD/ TK, Kamis (16/09) di Sentul, Kabupaten Bogor.

Rohmat, yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Pendidikan Islam, menjelaskan bahwa selain penguatan kompetensi terkait kepengawasan, penguatan moderasi keislaman di lingkungan sekolah tetap menjadi perhatian Direktorat PAI. Kondisi saat ini membutuhkan peran aktif pengawas PAI dalam meningkatkan berbagai kompetensinya, yang ditandai dengan kemunculan kreatifitas pengawas untuk mengembangkan supervisi terhadap guru binaan mereka.

Rohmat berharap beberapa hal. Pertama, kegiatan ini dapat memberi tambahan pengalaman dan pemahaman bagi pengawas PAI. Kedua, jumlah guru master dapat semakin bertambah, dan; ketiga, bahan dan modul PPKB bisa dipersiapkan secara matang.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroya Herniatin menyampaikan pandangan sekaligus harapan terhadap posisi penting Pengawas PAI dan modul PPKB sebagai output kegiatan. Lebih lanjut, Lelis mengungkapkan, “Pengawas PAI memiliki peran yang sangat strategis dalam peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam.” Materi kegiatan diarahkan pada pembahasan kondisi aktual dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh para GPAI di sekolah.
“Kami mengharapkan agar pertemuan ini menjadi kesempatan baik untuk mendiskusikan berbagai hal terkait tema kegiatan, sehingga modul sebagai output program dapat menjadi modul yang bisa menjembatani pengawas PAI dalam merespons perkembangan dan masalah yang berkembang di lapangan,” pungkasnya.

Acara ini dihadiri oleh peserta pengawas PAI semua jenjang yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Acara dilaksanakan pada tanggal 16 – 18 September dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana kertentuan pemerintah. (HAN/WHD/TimMediaPAI)


Kontributor: Hantoro

Pewarta Foto : Wahid

Editor : Tim Media PAI



Terkait