Ratusan Ribu Guru PAI Dijadualkan Ikuti PPKB Mulai Tahun Depan

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Jakarta (Dit. PAI) – Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menutup kegiatan Training of Trainers (ToT) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) bagi 3.562 pelatih daerah. Giat ToT ini dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 19 hingga 28 Desember 2022 secara daring dengan dukungan Learning Management System (LMS).

"Training of Trainers pelatih daerah ini memungkasi kesiapan dasar pelaksanaan PPKB Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Mereka adalah ujung tombak pelaksanaan PPKB yang akan mengampu 240 ribu GPAI. Tahun depan, PPKB GPAI akan fokus pada guru sasaran tersebut, dimulai dengan proses pemetaan kompetensi masing-masing daerah," ujar Direktur Pendidikan Islam, Amrullah, saat memberikan sambutan dalam penutupan Training of Trainers (ToT) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) bagi pelatih daerah (28/12).

Pemetaan kompetensi ini, lanjut Amrullah, menjadi penting untuk menentukan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan profiling GPAI berdasar bidang kompetensi. Selain itu, pemetaan kompetensi ini diperlukan sebagai respons terhadap dinamika kurikulum.

Sementara itu, dalam laporannya, Plt Kasubag TU Direktorat PAI Ajang Pradita menyampaikan capaian umum pelaksanaan ToT ini. "Kami sampaikan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi para tim pengembang, pelatih nasional, provinsi, dan daerah. Dari data partisipasi kegiatan yang kami catat, terdapat masing-masing sebanyak 96 persen tingkat keaktifan pelatih provinsi dan pelatih daerah," katanya.

Setelah pelaksanaan ToT ini, imbuhnya, Direktorat Pendidikan Agama Islam akan melaksanakan Penilaian Kompetensi (PK) Online, dilanjutkan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPKB dengan target 80–100 ribu GPAI tiap tahunnya.

"Dengan agregat angka kepesertaan seperti itu, kami optimis dalam 2,5 tahun seluruh GPAI dapat dijangkau Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB)," tegasnya.

Sisi lain, proses ToT ini juga mengungkap optimisme ke depan dan beragam hal menggugah dari para pelatih. Hal demikian sebagaimana yang dijalani oleh Lailatul Farikhah, pelatih daerah kelas B5 Profesional 3 (SD) dari Kabupaten Demak yang tetap mengikuti ToT secara penuh saat dirawat di rumah sakit. Infus yang menempel di tubuhnya dan kondisi yang masih sakit tidak menghalangi keinginannya untuk mengikuti materi pelatihan.

"Saya tetap mengikuti ToT Pelatih Daerah yang difasilitasi Direktorat Pendidikan Agama Islam. Saya memang sedang sakit dan dirawat, namun saya tidak ingin melewatkan kesempatan penting ToT ini. Bagi saya, kesempatan mengikuti pelatihan PPKB GPAI harus dimanfaatkan sebaik mungkin hingga batas kemampuan yang saya miliki," jelasnya menyentuh hati.

Lain kisah, Denik Isrowati (pelatih provinsi) menyampaikan keyakinannya saat memberikan testimoni. "Lapis pelatih PPKB GPAI berada mulai dari level nasional, provinsi, dan daerah. Bagi saya, interaksi di dalamnya menumbuhkan rasa kekeluargaan yang kuat dalam meneguhkan optimisme pelaksanaan PPKB ke depannya," tutur GPAI SMPN 1 Muntilan Magelang ini.

Sementara itu, Syarifuddin N Samsudin (pelatih daerah), guru PAI SMPN 1 Totikum, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah mengisahkan upayanya mengikuti pelatihan ini. "Saya harus ke titik di mana sinyal internet bisa saya dapatkan untuk mengikuti ToT ini. Jaraknya berpuluh kilo dari tempat tinggal saya dan berada di wilayah perbukitan," terangnya.

Syarifuddin menjelaskan, datangnya hujan dan perbedaan waktu saat ToT dilaksanakan menambah tantangan dan ujian tersendiri. "Saya harus meminjam kendaraan agar dapat tetap mengikuti ToT dan menghindari laptop terkena air. Namun demikian, hal tersebut justru makin memperkuat niat untuk belajar dan meningkatkan profesionalisme selaku GPAI," pungkasnya. (TimMediaPAI)





Terkait