Respons Hasil PK Online, Direktorat PAI Prioritaskan Latih Guru

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Tangerang (DIt PAI)--Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru PAI (PPKB GPAI) sebagai salahsatu Program Mandatori Direktorat PAI yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi Guru secara berkelanjutan. Hal ini sebagai "tugas khusus" Direktorat PAI sebagai upaya menciptakan guru-guru pembelajar PAI yang profesional. 


Beberapa tahapan pelaksanaan PPKB GPAI telah dilakukan Direktorat PAI, yaitu: rekrutmen tenaga pendukung program, dari pembentukan Tim Pengembang, rekrutmen Pelatih Nasional (PN), Pelatih Provinsi (PP), dan Pelatih Daerah dan tahapan pemetaan Kompetensi Guru PAI atau disebut PK Online. Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur PAI, Amrullah saat memberikan arahan pada kegiatan "Evaluasi PK Online dan Persiapan ToT PPKB GPAI" yang dilaksanakan di Tangerang. 


"Karena memang jumlah guru kita yang tersebar dari Sabang sampai Merauke ada sekitar 240.573 guru PAI yang memang harus selalu kita update kompetisinya" ungkap Amrullah.


Lebih lanjut dalam paparannya Alumni Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta ini mengapresiasi tingkat antusiaseme Guru yntuk mengikuti PK Online. 

"Guru PAI yang tercatat di Aplikasi SIAGA PAI berjumlah 242.673 orang, dan yang mengikuti PK Online sebanyak 212.098 peserta. Artinya secara Persentase partisipasi guru PAI yang mengikuti PK Online cukup tinggi, yaitu 87,4 %," jelas Amrullah. 


Namun kalau dilihat dari hasil capaian PK Online secara keseluruhan masih ada yang belum sesuai. Hasil ini setelah dilakukan kajian dan pemetaan oleh Tim Pengambang. Pemetaan yang dilakukan berdasarkan jenjang, berdasarkan klasifikasi PNS dan Non PNS; klasifikasi PNS yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi; Non PNS yang sudah sertifikasi dan yang belum sertifikasi. 


"Ketika kami mendapatkan laporan dari tim pengembang, dari jumlah guru yang (mengikuti PK Online) 212.098, ternyata memang hasilnya masih ada yang belum sesuai harapan," jelasnya. 


Dari hasil tersebut Direktur PAI menegaskan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. dimana letak kelemahan, kekurangan, ketidakcocokan, baik dari sistem, bobot soal, dannlainnya agar ada peningkatan kompetensi bagi Guru PAI. 


"Dari persoalan-persoalan ini harus dievaluasi di mana kira-kira kelemahannya, di mana kira-kira kesalahannya. Apakah kelemahan di sistem, Apakah ada kelemahan di materi? mungkin terlalu tinggi atau mungkin juga memang tidak cocok dengan kebutuhan guru atau memang kompetisinya segitu." papar Pria asal Banten ini. 

"Kalau itu memang hasilnya seperti itu, maka kita harus benar-benar.memberikan respon dengan pelatihan yang tepat." jelasnya. "Kita masih punya waktu untuk 5 bulan kedepan untuk bisa memperbaiki sambil berjalan bagaimana agar ada peningkatan pada kompetensi," sambung Amrullah. . 


Dalam waktu dekat Direktorat PAI akan memberikan pelatihan pada 212.098 guru sesuai dengan nilai masing-masing guru dari hasil PK Online. Dengan skema prioritas tiga tahap pelatihan. Prioritas tahap 1 yang mendapat nilai 0-20, tahap 2 dengan nilai 21-40, dan prioritas tahap 3 dengan capaian nilai 41-60. 


Dengan urutan prioritas kompetensi yang akan digenjot sebagai berikut: asesmen pembelajaran, karya inovatif, publikasi ilmiah, perencanaan pembelajaran, model pembelajaran, dan penguasaan materi PAI. 


Kegiatan Evaluasi PK Online Dan Persiapan ToT PPKB GPAI dilaksanakan selama tiga hari, dari tanggal 20 s.d. 22 Juli di Tangerang. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai evaluasi pelaksanaan  PK Online tahun 2023 dan persiapan pelaksanaan ToT di 8 Provinsi, Sumatera Utara, Sumatera  Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Papua,  Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Evaluasi ini dihadiri dari kalangan tim pengembang, Pelatih Nasional, Dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen STIS Bakti Nugraha, perwakilan dari tiap Subdit PAI semua jenjang. (Sgg)



Terkait