Terima Penghargaan, Bupati Beltim: “Kita Butuh yang Pintar dan Tulus”

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Manggar (Direktorat PAI) -- Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memberikan penghargaan kepada Bupati Belitung Timur. Piagam Penghargaan dan Tanda Mata diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. H. Tumiran Ganefo, MH. kepada Drs. Burhanudin kamis kemarin (14/07/2022) di Manggar.

“Kemenag memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Belitung Timur atas partisipasi dan kontribusinya dalam pengembangan dan kebijakan positif bagi Pendidikan Agama Islam. Salah satu bentuk kebijakan tersebut adalah komitmen yang tinggi dalam mendukung pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (PPG PAI) di Belitung Timur,” kata H. Tumiran dalam sambutannya.

Dikatakannya pula bahwa penyerahan penghargaan ini sengaja diadakan di sela-sela Rapat Koordinasi Pelaksanaan Tupoksi Kanwil Kemenag Bangka Belitung agar disaksikan oleh seluruh peserta rakor yang terdiri dari seluruh unsur Kemenag yang ada di Provinsi Bangka Belitung.

“Harapannya agar para Kakankemenag yang hadir pada malam ini dapat menyampaikan informasi ini kepada kepala daerahnya masing-masing sehingga semua bupati/walikota memiliki perhatian dan mengambil kebijakan sebagaimana Bupati Belitung Timur,” tutur H. Tumiran.

Bupati Belitung Timur, Drs. Burhanudin, mengaku senang dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan kepadanya. “Walau saya merasa belum melakukan apa-apa,” ujarnya merendah.

“Sebagai mantan guru,” sambungnya, “saya tidak dapat melepaskan tanggung jawab atas bidang pendidikan. Terlebih sebagai Bupati,” katanya.

Menurutnya, tantangan pembangunan sumber daya manusia cukup berat akhir-akhir ini. Sebutlah, misalnya, tantangan yang berasal dari kemajuan teknologi informasi. Anak-anak usia sekolah sangat akrab dengan gadget dan telepon pintar untuk berselancar di dunia maya.

“Dari situ (internet) mereka mendapatkan beragam pengetahuan yang kalau tidak pandai menyaringnya akan mendatangkan efek buruk bagi anak-anak itu. Di sinilah pendidikan agama harusnya berperan,” ujar Pak Aan, sapaan akrabnya.

Menurutnya pula, saat ini terjadi ketimpangan antara kecerdasan dan ketulusan pada bangsa ini.

“Kita tidak pernah kekurangan orang pintar. Banyak sekali jumlahnya. Tapi kebutuhan kita adalah orang pintar yang hatinya tulus. Jumlah yang begini, sayang sekali, amat sedikit,” katanya.

“Saya meyakini bahwa dengan meningkatkan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam melalui PPG, insya Allah, akan membantu mengatasi persoalan tersebut. Keyakinan ini yang memperteguh komitmen saya membiayai PPG PAI melalui APBD,” pungkasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belitung Timur melalui Kasi Papkis, H. Isral, S.HI., mengatakan bahwa pembiayaan PPG untuk GPAI dapat bersumber dari APBN, APBD, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Di Belitung Timur, terdapat 32 orang GPAI yang lulus pretest (dari 34 peserta) dan berhak mengikuti PPG tahun 2022 ini. Dari jumlah itu, 11 orang akan dibiayai dari APBN dan 17 orang dibiayai dari APBD Beltim. Sisanya, empat orang, belum diketahui akan dibiayai siapa,” terang H. Isral.

Ditambahkannya bahwa 19 orang dari GPAI yang lulus pretest tersebut sudah mulai mengikuti PPG kelompok (batch) kedua pada hari ini (14/07/2022) di Kampus IAIN Kediri dan UIN Syarif Hidayatullah.

“PPG GPAI tersebut masih diselenggarakan secara daring. Mari doakan mereka agar berhasil dengan baik,” pungkasnya. (irl/papkis)



Terkait