Bogor, Banyak
metode dalam pembelajaran membaca Alquran khususnya untuk para siswa jenjang
dasar yang bisa diperkenalkan kemudian dipraktekkan. Direktorat Pendidikan
Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI melalui Workshop Tuntas Baca Tulis Quran
(TBTQ) tanggal 28-30 April 2021 di Bogor memperkenalkan salah satu metode
pembelajaran al-Qur’an yang disebut dengan Metode Ummi.
Narasumber dari
Ummi Foundation, Abdurrahman menjelaskan bahwa metode Ummi adalah salah satu
metode membaca al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktikan bacaan
tartil sesuai kaidah ilmu tajwid dengan menggunakan pendekatan bahasa
ibu.
“Pendekatan
bahasa ibu yang dimaksud adalah direct atau langsung tidak banyak menggunakan
penjelasan-penjelasan, kedua repetition atau pengulangan secara terus menerus
dan ketiga affection atau kasih sayang yang tulus†jelas Abdurrahman di Bogor, Jum'at (30/4).
Menurut Abdurrahman
ada 3 kekuatan mutu untuk taraf keberhasilan belajar membaca Alquran
yakni metodenya 20%, gurunya 60% dan sistem yang mendukung 20%.
“Artinya metode
yang baik tapi dipegang oleh guru yang kurang kompeten maka tidak berarti
apa-apa. Metode yang baik adalah metode belajar yang membantu efektivitas
pembelajara,†terang Abdurrahman.
Ia menambahkan
bahwa secara umum metode Ummi menggunakan metode klasikal baca simak
dengan sistem penjamin mutu yakni Tashih, Tahsin, Sertifikasi, Coach, Supervisi,
Munaqosyah, Imtihan dan Khataman. "Waktu yang
memadai untuk pelaksanaan metode Ummi adalah lima kali pertemuan dalam sepekan
dengan sistem quality qontrol juga laporan perkembangan tiap siswa dari
koordinator handal," ujar Abdurrahman.
Workshop Tuntas
Baca Tulis Quran (TBTQ) Angkatan 1 ini diikuti oleh 35 guru PAI SD dari
perwakilan 12 provinsi dengan tetap memperhatikan protokol Covid 19 secara
ketat. (Wikan/ Tim
Media PAI)