Direktur PAI Paparkan Strategi Implementasi Moderasi Beragama

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Bogor, Direktur Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama, Rohmat Mulyana Sapdi menjelaskan ada empat pendekatan dan strategi dalam implementasi moderasi beragama pada sekolah dan Perguruan Tinggi Umum. Hal ini disampaikan saat memberi arahan dalam kegiatan Workshop Penguatan Moderasi Beragama bagi dosen PAI pada PTU di Bogor, Selasa (27/4).

Rohmat menjelaskan penguatan moderasi beragama dapat dilaksanakan dengan insersi muatan moderasi beragama ke dalam materi ajar, buku dan modul terkait PAI.  â€œSaat ini buku teks PAI yang telah disusun untuk tingkat dasar dan menengah cukup kental dengan muatan moderasi beragama, demikian halnya buku ajar PAI pada PTU yang tengah dalam proses finishing juga diselipkan aspek moderasi beragama”, jelas Rohmat. 

Strategi kedua tambah Rohmat adalah integrasi moderasi beragama ke dalam berbagai kegiatan yang  difokuskan pada pencapaian sikap moderat. “Moderasi beragama bisa diintegrasikan dengan kegiatan misalnya Penguatan Pendidikan Karakter dengan melibatkan peserta didik, guru, dosen dan bahkan masyarakat”, tutur Rohmat              

Rohmat yang juga Plt. Sesditjen Pendis menuturkan pendekatan yang ketiga adalah inkulkasi berupa penanaman nilai moderasi  secara langsung kepada peserta didik.   â€œJadi nanti moderasi bisa diajarkan langsung dengan menyaksikan best practice moderasi. Misalnya ada siswa  diberikan kesempatan melihat dan tinggal di pesantren yang berpaham moderat sehingga nanti ada penanaman sekaligus praktik nilai moderasi”, ungkapnya.  

Pendekatan keempat lanjut Rohmat adalah kolaborasi dengan beragam elemen. “Modul moderasi beragama yang telah disusun akan dipraktikan dengan melibatkan lembaga mitra. Jadi Penguatan moderasi nantinya menjadi cara kerja bersama, sehingga moderasi beragama dapat menjangkau sasaran secara lebih luas”, tegas Rohmat.  

Terkait Moderasi Beragama pada Perguruan Tinggi Umum Rohmat menekankan bahwa penguatan moderasi beragama di PTU memiliki tantangan yang lebih kompleks. Untuk itu modul untuk moderasi beragama untuk PTU harus bisa disusun tidak hanya teoritis akan tetapi juga dalam tataran implementasinya. “Selain itu, konten dan pendekatannya juga berbeda dengan sekolah, jadi tingkat berpikir lebih canggih lagi” pungkas Mantan Dosen UIN Bandung ini.

Dalam Kesempatan yang sama, Anis Masykur, PIC Tim Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Moderasi Beragama, Direktorat PAI menyampaikan bahwa Workshop Penguatan Moderasi Beragama selain penyampaian materi penguatan moderasi juga akan menjadi forum perumusan peta jalan penguatan moderasi beragama pada PTU. 

  “Dalam workshop ini akan banyak diskusi menggali praktik dan wacana moderasi di PTU sehingga bisa menjadi bahan peta jalan moderasi beragama ke depan”, tutup Anis yang juga Pengembang Teknologi Pembelajaran pada PTU.

 Kegiatan workshop penguatan moderasi beragama bagi dosen PAI pada PTU diikuti 35 Dosen PAI dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. (nasukha/ Tim Media PAI)  


Terkait