Jurnal Ilmiah PAI Sebagai Wadah Curahan Ide Akademik Guru

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Banda Aceh (Dit PAI) -- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Provinsi Aceh menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penulisan Karya Ilmiah bagi Guru Pendidikan Agama Islam se-Provinsi Aceh bertempat di Aula Kanwil Kemenag Aceh pada Senin (19/12/2022). Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini dihadiri oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah.

Kegiatan ini juga merupakan momentum diluncurkannya Jurnal Ilmiah Seuramoe PAI yang dikelola oleh MGMP PAI SMP Provinsi Aceh.

Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Jurnal Ilmiah Seuramoe PAI. "Jurnal Ilmiah ini harus dijadikan media guru PAI dalam mencurahkan dan melahirkan ide kreatifitas dan inovasi. Selain itu, agar curahan pikiran dapat diungkap secara baik, maka menulis adalah wadah yang sangat tepat,” tuturnya (19/12/2022).

“Guru PAI harus siap menjadi teladan dalam pembelajaran termasuk penguatan materi lainnya, seperti Moderasi Beragama atau Bela Negara. Guru teladan tidak hanya dapat digugu dan ditiru bagi peserta didik, tapi juga bagi guru lainnya, serta masyarakat. Keteladanan dalam mengembangkan materi ajar, diversifikasi metode mengajar, evaluasi pembelajaran serta penguatan lainnya yang dipublikasi pada Jurnal Ilmiah perlu didukung oleh referensi dan bacaan yang variatif," tambahnya.

Amrullah menilai, sebagai pejabat fungsional, guru juga dituntut memiliki kemampuan menulis. “Jika guru tidak memiliki kemampuan menulis, karirnya tidak akan optimal. Dengan adanya jurnal ilmiah Soeramoe PAI ini, guru PAI dituntut untuk memiliki literasi menulis yang baik. Penerbitan Jurnal Ilmiah PAI tidak hanya dikembangkan di Aceh. Saat ini terdapat kurang lebih 45 jurnal ilmiah yang diterbitkan MGMP PAI. MGMP PAI Provinsi Aceh tidak boleh ketinggalan,” harap Amrullah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Iqbal, mengapresiasi kehadiran Jurnal Soeramoe PAI. “Kehadiran jurnal ini akan mendorong guru PAI dalam mengembangkan hasil karya yang orsinil minim plagiasi,” jelasnya.

Kakanwil menuturkan, Jurnal Soeramoe PAI perlu didukung pengelolaan yang baik sehingga memberikan manfaat, tidak hanya guru PAI, termasuk guru madrasah. Besar harapan jurnal ini menjadi semangat baru, inspirasi, dan inovasi perkembangan Pendidikan, khususnya di provinsi Aceh.

Hal ini sejalan dengan nama Jurnal Soeramoe PAI yang bermakna serambi PAI atau selasar PAI, terang Fakhruddin selaku ketua MGMP PAI SMP. “Guru-guru PAI akan berkumpul dan berbagi ilmu serta pengalaman di selasar PAI,” lapornya.

“Serambi yang nyaman memadukan rumah induk Guru PAI yaitu Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan dalam mengembangkan pengembangan diri, profesionalisme, literasi, serta dakwah Islam rahmatan lil alamain,” jelasnya.

Disampaikan oleh Fakhruddin, jurnal Soeramoe PAI ini telah terdaftar dan memiliki ISSN, dengan harapan guru yang mempublikasikan tulisannya memiliki nilai tambah, paling tidak angka kredit yang diraihnya.

Peluncuran Jurnal ilmiah Soeramoe PAI dipimpin oleh Direktur Pendidikan Agama Islam ditandai dengan pemukulan rampak gendang bersama, didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Aceh, Kepala Bidang PAI dan Kepala Bidang Madrasah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, ketua AGPAII Provinsi Aceh, ketua MUI Aceh, serta ketua PGRI.

Momen tersebut dilanjutkan dengan penyerahan jurnal ke masing-masing tamu undangan, termasuk kepada MGMP PAI SD, SMP, SMA, SMK, dan Ketua Pokjawas, dengan tujuan membangun kerja sama dan sinergi dalam pengembangan jurnal Soeramoe PAI lebih lanjut. (HeryZA)



Terkait