Kemenag latih 48 GPAI SMA-SMK melalui PPKB

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Jambi (Dit. PAI) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam melalui Subdit PAI pada SMA/SMALB dan SMK melaksanakan Kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru PAI SMA dan SMK Angkatan 1 (Zona Sumatera) pada tanggal 21-23 April 2021 di Hotel Aston, Jambi . 

Dalam arahannya, Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana Sapdi menyampaikan bahwa program pengembangan keprofesian bagi guru ini merupakan salah satu program yang strategis dalam pengembangan kompetensi guru. 

“PPKB merupakan salah satu program pengembangan kompetensi. Guru-guru diharapkan memiliki expertise (keahlian-red) dalam menjalani profesi guru”, tegas Rohmat di Jambi, Kamis (21/4). 

Dalam kesempatan ini Rohmat menjelaskan bahwa program PPKB, sesuai dengan namanya, bersifat berkelanjutan  (continous improvement)  dari tahap pertama hingga selesai.  Tahapan tersebut dimulai dari pemetaan kompetensi yang dimiliki guru yang dilakukan dengan evaluasi diri melalui PK-Online (Pemetaan Kompetensi Online). 

"Dengan profil GPAI hasil PK-Online tersebut, aspek kompetensi yang lemah diupayakan untuk dilatih untuk meningkatkan kompetesi GPAI", ungkapnya. 

Aspek kompetensi yang diharapkan dipenuhi dalam kegiatan PPKB meliputi pedagogik 1 (perencanaan pembelajaran), pedagogik 2 (model dan metodologi pembelajaran), pedagogik 3 (penilaian pembelajaran), professional 1 (penguasaan materi), professional 2 (penelitian dan publikasi) dan professional 3 (karya inovatif). 

Tak lupa dalam kesempatan ini Rohmat Mulyana menghimbau kepada GPAI peserta kegiatan agar senantiasa berkomitmen tidak henti-hentinya meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

"Saya harap guru PAI selalu memiliki komitmen dalam pengembangan kompetensi terutama terkait dengan pembelajaran", pungkasnya. 

Sementara Kasubdit PAI pada SMA/SMALB dan SMK, Nurul Huda menyampaikan dalam laporannya bahwa acara PPKB di Jambi ini menyasar peningkatan kompetensi pedagogik yang mencakup tiga aspek sekaligus yaitu perencanaan, metodologi dan penilaian. 

Terkait dengan protokol kesehatan, Nurul memastikan kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

"Kegiatan ini menerapkan standar protokol kesehatan baik dan mudah-mudahan seluruh agenda bisa berjalan dengan lancar", pungkasnya. (ZF/TIM Media PAI)


Terkait