Kemenag: PTKIN Perlu Perkuat Moderasi Beragama di Sekolah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Sorong (Dit. PAI) -- Implementasi moderasi beragama meniscayakan adanya kolaborasi, koordinasi, dan sinergi semua pihak. Dalam pemahaman demikian, sekolah dan kampus perlu secara bersama-sama menjadikan program moderasi agama sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi Indonesia mendatang yang lebih baik.

Pesan demikian disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah pada Silaturahim dan Koordinasi Implementasi Moderasi Beragama di IAIN Sorong (9/6/2022).

Dalam relasi demikian, “Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Swasta dan Negeri, mengemban tugas dan amanah yang sama untuk menjaga dan mengembangkan nilai moderasi beragama di kampus dan entitas pendidikan terkait, dalam hal ini sekolah,” tegas Amrullah.


Ia memberi contoh hal demikian pada IAIN Sorong. “IAIN ini memiliki dua fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah-Da’wah. Sepertinya, program studi yang relatif banyak mahasiswanya adalah Prodi Pendidikan Agama Islam. Karenanya, tidak berlebihan kiranya jika saya katakan IAIN Sorong memiliki potensi besar untuk menebarkan nilai-nilai moderasi beragama,” lanjutnya.

Dengan potensi sepenting itu, Amrullah menambahkan, PTKIN pada umumnya dan IAIN Sorong pada khususnya, perlu memperkuat implementasi moderasi beragama di sekolah-sekolah dengan strategi-strategi tertentu.

“Dalam pandangan saya, salah satu saluran yang dapat digunakan untuk memperkuat implementasi moderasi beragama di sekolah adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Masyarakat dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL),” Amrullah memberi contoh.

Dalam tugas demikian, Amrullah mengingatkan agar mahasiswa PPL harus dibekali dengan pemahaman nilai-nilai moderasi beragama dengan memadai.

“Selain itu, perlu saya ingatkan, lokasi pelaksanaan PPL agar tidak hanya difokuskan di madrasah, tetapi juga di sekolah, khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,” tandasnya.

Menurutnya, sejak awal kampus PTKI perlu mempersiapkan mahasiswa prodi PAI sebagai calon guru PAI yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam mengimplementasikan moderasi beragama di sekolahnya kelak.

“Mahasiswa prodi PAI agar tidak hanya dibekali dengan pemahaman nilai-nilai moderasi beragama, tetapi juga harus diperkuat dengan keterampilan menginsersi dan mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama tersebut ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor IAIN Sorong, yang diwakili Wakil Rektor I, Rusdi mengapresiasi kehadiran Direktur Pendidikan Agama Islam di Kampus Hijau IAIN Sorong. “Moderasi Beragama di Kampus ini telah berjalan dengan baik. Kehadiran Direktur PAI tentu akan menambah semangat, ikhtiar, dan khazanah baru dalam implementasi moderasi beragama di kalangan civitas akademika IAIN Sorong,” ungkapnya.

Acara silaturahmi yang berlangsung dengan penuh keakraban itu dihadiri oleh unsur civitas akademika IAIN Sorong, lalu diakhiri dengan ramah tamah. (AdhimD)



Terkait