(Kunjungan Kerja) Sinkronkan Program Pusat-Daerah, Subdit PAUD/TK Kunjungi Kanwil Sumatera Barat

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Padang (Direktorat PAI) -- Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pendampingan Program PAI pada TK dan Kepengawasan merupakan langkah konkret yang ditempuh Direktorat PAI untuk menguatkan koordinasi sekaligus menyelaraskan program antara pusat dan daerah. Dengan langkah ini, diharapkan penerapan program dapat berjalan dengan optimal dan sesuai kebutuhan guru dan pengawas PAI.

Monev berlangsung di Padang pada Kamis (21/7) yang dihadiri Direktorat PAI, melalui Subdit PAI pada PAUD dan TK, Bidang PAKIS Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Barat, perwakilan Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKGPAI TK), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI Provinsi Sumatera Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Bidang Ketenagaan Subdit PAI pada PAUD dan TK Suharno menyampaikan, terdapat dua hal yang memperkuat pelaksanaan pembelajaran PAI dan eksistensi organisasi wadah profesi. "Terdapat dua hal yang memperkuat pelaksanaan pembelajaran PAI organisasi wadah profesi. Dua hal tersebut adalah dukungan dari Kemenag Kabupaten/Kota dan koordinasi yang baik dengan Dinas Pendidikan serta Pemerintah Daerah," katanya.

Dirinya mencatat, pada tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat terdapat kebutuhan penambahan jumlah pengawas PAI dan masih ada hambatan administratif dalam pendaftaran sejumlah akun di aplikasi Siaga. Hal demikian berimbas pada jumlah keikutsertaan GPAI TK dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal ini akan ditindaklanjuti oleh Direktorat PAI bersama Kanwil Kemenag Provinsi dengan operator di masing-masing daerah.

Dalam kesempatan memberikan sambutan, PTP PAI/Fungsional PAKIS Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Syahrizal menuturkan pandangannya mengenai pemberdayaan FKG PAI TK. "Kita sangat apresiatif dengan adanya monev pendampingan program PAI pada TK dan Pokjawas PAI.Pemberdayaan FKG pada TK ini sangat penting. Implementasi Kurikulum Merdeka dan penguatan Moderasi Beragama serta sinkronisasi program pusat dan daerah dalam layanan publik bagi GPAI/PPAI itu sangat mendasar utuk dilaksanakan," paparnya.

Ia juga menyinggung soal peran pengawas PAI. "Untuk level pengawas, kita sesegera mungkin upayakan menambah personil pengawas yang sangat tidak seimbang dengan jumlah guru yg ada. Dari jumlah GPAI sebanyak 8.222 orang  di Sumbar, kami cuma memiliki 48 pengawas, padahal semua pihak tahu, peran pengawas salah satunya adalah membina dan membimbing para guru serta menunjang tugas guru dalam mencapai tujuan pendidikan," pungkasmnya.

Pertemuan dilanjutkan dengan kunjungan ke TK Pembina di Bukit Tinggi. (Wahid/Setyo)




Terkait