FKG PAI TK Bangun Sinergi dan Harmoni dalam Peningkatan Kompetensi GPAI TK

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)



Kota Serang (Direktorat PAI) -– Harmoni dan Sinergi harus dibangun oleh FKG PAI Kota Serang dengan stakeholder (dinas pendidikan setempat, IGTK, IGRA, Pengawas PAI) dalam peningkatan kompetensi Guru PAI TK. “Diperlukan harmoni dan sinergi antara FKG PAI TK di bawah naungan kemenag Kota Serang dengan IGTK dan pengawas PAI TK dalam peningkatan kompetensi guru PAI TK,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Serang Abdul Rozak pada acara Workshop Peningkatan Kompetensi Guru PAI TK hari Rabu (30/03/2022) di Kota Serang.

Abdul Rozak menegaskan, harus ada dorongan dan dukungan penuh semua pihak untuk bisa mewujudkan harmoni dan sinergi tersebut. Saat ini jumlah TK di Kota Serang 143 lembaga dengan guru PAI sebanyak 25 orang. “Jumlah lembaga dan guru PAI yang ada menunjukkan bahwa jumlah Guru PAI TK sangat kurang. Idealnya, minimal pada satu lembaga terdapat satu guru PAI TK nya,” terang Abdul Rozak.

Pada kesempatan yang sama, hadir Bunda PAUD Kota Serang Ade Jumaiah. “Sebagai salah satu organisasi yang baru terbentuk, Forum Komuniasi Guru PAI Kota Serang bisa menjadi wadah untuk memajukan pondasi yang kuat bagi anak anak usia dini,” ujar bunda Paud.

Bunda Paud yang juga merupakan Ibu Walikota Serang menyampaikan, yang paling utama dalam pembelajaran anak usia dini adalah cara penyampaian materi kepada anak didik, rasa senang anak dalam menerima materi, dan peran guru TK sebagai pelindung bagi anak-anak. Sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Ibu Walikota mengimbau kepada FKG PAI TK, Pengawas PAI TK, IGTK dan pihak yang terkait, untuk memanfaatkan layanan P2TP2A jika terdapat kasus kekerasan anak dan perempuan.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit PAI PAUD TK Lelis Tsuroya Herniatin menyampaikan beberapa hal terkait dengan kebijakan PAI TK. Isu terhangat saat ini adalah terkait dengan Rancangan Undang Undang Sisdiknas. “Tidak benar jika sekolah atau madrasah akan dihapus dari RUU tersebut. Sekolah maupun madrasah secara substansi tetap menjadi bagian pada batang tubuh revisi RUU Sisdiknas,” Kasubdit menjelaskan.

Terkait pelaksanaan kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru PAI TK, Lelis berharap hasil yang maksimal. “Agar workshop Peningkatan Kompetensi Guru PAI TK ini menghasilkan output yang maksimal, maka perlu adanya diskusi di antara kita mengenai kendala kendala yang terjadi di lingkungan lembaga, baik peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan,” Lelis menegaskan.

Lelis mencohkan kendala tersebut, yakni mengenai koordinasi data GPAI yang melibatkan EMIS, Siaga, dan Dapodik. “Harus ada koordinasi dengan tim EMIS dan Siaga mengenai kendala kendala dalam manajemen data GPAI,” pungkas Lelis.

Narasumber lain yang hadir adalah Masitah yang merupakan JFT Pengembang Teknologi Pendidikan pada Subdit PAI Paud TK. Menurutnya, kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru PAI TK ini memiliki anti penting bagi berbagai pihak. “FKG PAI TK memiliki kaitan atau ikatan yang kuat dengan lembaga atau instansi terkait, yakni IGTKI, IGRA, dan Pengawas PAI TK, sehingga perlu adanya sinergi antarprogram” jelasnya.

Masitah menambahkan, Sinergi dan Harmoni dibutuhkan dalam menghadapi berbagai perkembangan. “Kerja sama dan harmoni antarorganisasi guru TK menjadi hal yang mendasar saat ini, Perubahan kurikulum harus disambut sebagai tantangan yang harus dihadapi untuk tetap bisa maju dan berkembang,” tambahnya.

Ketua FKG Kota Serang Iim Rohimah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Guru dan Pengembang PAI TK di Kota Serang dan men-sosialisasikan keberadaan PAI di TK sebagai mata pelajaran dan mengintegrasikannya sebagai mata pelajaran dalam satu tema. “Semoga setelah kegiatan ini guru dan pengembang PAI di TK lebih paham dan menguasai teknik mengajarkan pembelajaran PAI kepada peserta didik dengan baik,” harapnya.

Peserta kegiatan ini sebanyak 30 guru TK yang tersebar di seluruh wilayah Kota Serang, Iim Rohimah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta karena kegiatan ini dilakukan secara mandiri. (Han/Arisa/Ibr)



Terkait