Kakanwil Kemenag Jateng Apresiasi "Workshop Mendesain Pembelajaran" dan "Asesmen Insersi MB"

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Semarang (Direktorat PAI) – Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad mengapresiasi kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP Provinsi Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan kegiatan Workshop Mendesain Pembelajaran dan Asesmen Insersi Moderasi Beragama.

Workshop Mendesain Pembelajaran dan Asesmen Insersi Moderasi Beragama dilaksanakan oleh MGMP PAI SMP Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi Guru PAI.

Keluaran dari kegiatan ini adalah menyusun modul ajar insersi moderasi beragama, lembar kerja peserta didik, dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kegiatan ini diselenggarakan secara online melalui zoom meeting pada tanggal 15 – 18 Januari 2023.

Kegiatan yang dibuka pada hari Ahad tanggal 15 Januari 2023 ini diikuti 610 peserta GPAI dari Jawa Tengah dan dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi, Lampung, Riau, dan Aceh.

Narasumber Insersi Moderasi Beragama dalam Modul Ajar adalah Tatik Pujiani dan Syaekudin untuk materi Modul Ajar Kurikulum Merdeka, keduanya adalah Pelatih Nasional PPKB GPAI.

Dalam sambutannya, Musta’in Ahmad menegaskan makna penting Guru PAI. "Guru PAI bisa dikatakan berada pada posisi tertinggi dalam dunia pendidikan karena pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat," jelasnya di Semarang secara virtual (15/1).

"Posisi penting pendidikan tersebut dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang PAI Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Imam Buchori dalam materinya menyampaikan pandangan terkait dengan kegiatan-kegiatan operasional yang lebih spesifik muatan PAInya.

"Kita perlu memberikan ajang pengembangan bakat dan potensi siswa PAI dalam kegiatan Pentas PAI secara lebih luas," tuturnya.

Selain itu, Imam Buchori juga menyampaikan masih minimnya guru dan pengawas PAI yang mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka. Dari unsur guru baru ada 10 orang sementara dari unsur pengawas baru 3 orang.

Di akhir paparannya, Imam berpesan melalui kegiatan ini, bahwa diharapkan Guru PAI memiliki produk hasil workshop yang mampu meningkatkan peran dan tugas GPAI. (sm)



Terkait