Ribuan Keluarga Besar PAI Jateng Mengikuti Webinar Literasi Digital

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Semarang (Bidang PAI Kanwil Jateng) -- Ribuan keluarga besar Pendidikan Agama Islam (PAI), mulai dari Bidang PAI Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Seksi PAI/PAKIS Kementerian Agama Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah, Pengurus dan anggota Pokjawas PAI, AGPAII, FKG PAI TK, KKG PAI SD, SLB, MGMP PAI SMP, SMA, hingga SMK Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah mengikuti Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi RI Selasa (23/11).

Acara ini mengambil tema Transformasi Digital untuk Pendidikan: Menyongsong Generasi Emas. Kepala Bidang PAI Imam Buchori, yang menjadi salah satu narasumber, menyampaikan bahwa tahun 2045 adalah momentum penting perjalanan sejarah Indonesia pada usia 100 tahun. “Pada tahun tersebut, harapannya, Indonesia diisi Generasi Emas di mana generasi tersebut adalah generasi yang cerdas, kreatif, inovatif, produktif, berkarakter kuat, damai dalam berinterkasi sosial, sehat-menyehatkan, serta berperadaban unggul,” tuturnya.

Untuk mencapai hal tersebut, menurut Imam, perlu adanya literasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi pelajar, guru, pengawas, dan pegawai. Apalagi, melihat jumlah pengguna internet Indonesia sampai tahun 2021 yang telah mencapai 202,6 juta. Selain itu, di era digital ini perlu terdapat pemahaman mengenai Moderasi Beragama yang mempunyai indikator komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.

Lima Karakter

Sementara itu, Subkoordinator Seksi Sistem Informasi Bidang PAI Kanwil Kemenag Jateng Mochamad Mu'izzuddin menyampaikan pentingnya upaya bersama untuk membangun generasi emas dengan penanaman lima nilai karakter, yaitu religius, mandiri, gotong royong, nasionalis, dan integritas. Selain itu, diperlukan juga upaya menciptakan ruang virtual yang sehat. Caranya, menurut Muizzuddin, adalah dengan memproduksi konten-konten positif dan edukatif yang menguatkan falsafah negara dan Moderasi Beragama.

Upaya menciptakan ruang virtual yang sehat dapat pula ditempuh dengan cara mereduksi konten negatif lewat filterisasi informasi. Dalam konteks demikian, Muizzuddin menjelaskan perlunya memegang lima prinsip, yaitu Right (setiap orang memiliki hak asasi sendiri), Respect (menghormati hak, budaya dan karya orang lain dalam memanfaatkan media digital), Responsibility (bertanggung jawab dalam memanfaatkan media digital), Reasoning (berfikir kritis dalam memanfaatkan media digital), dan Resilience (tanggung jawab menghadapi dan menanggulangi dampak negatif dunia digital).

Pemateri lain dalam forum ini adalah Direktur Lembaga Survey IDEA Institute Indonesia Ja’far Ahmad, pengajar dan penggiat literasi digital Riant Nugroho, dan duta Bahasa Jawa Tengah 2018 Rosaliana Intan Pitaloka.

Dalam interaksi forum, Ketua MGMP PAI SMA Jawa Tengah Hery Nugroho menyambut positif kegiatan webinar literasi digital untuk pelajar, guru, dan pengawas. Hery mengangkat kehadiran ribuan partisipan yang memenuhi ruang zoom.

“Acara ini fenomenal karena baru kali ini keluarga besar PAI Jawa Tengah, mulai dari Bidang PAI Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Seksi PAI/PAKIS Kemenag Kabupaten/Kota, pengurus dan anggota Pokjawas, AGPAII, FKG, KKG SD, SLB, MGMP PAI SMP, SMA, SMK, Rohis Provinsi, hingga Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah bisa berada dalam satu forum webinar. Dalam pengamatan saya, acara ini sangat bermanfaat untuk pelajar, guru dan pengawas PAI dalam menyongsong dan menyiapkan Generasi Emas. Karenanya, kegiatan literasi digital perlu dilaksanakan lagi pada tahun depan,” harapnya. (BidPAIJateng/TimMediaPAI)





Terkait