Syaekudin, Nakhoda Baru MGMP PAI SMP Provinsi Jateng

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Purwokerto (Direktorat PAI) -- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Provinsi Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) V, Sabtu-Minggu (17-18/9/2022) di Aula SMP Negeri 1 Purwokerto. Dalam kegiatan ini, Syaekudin terpilih menjadi Ketua MGMP PAI SMP periode 2022-2027.

Kegiatan ini dihadiri anggota DPD RI, Abdul Kholiq, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Kepala MKKS SMP Kabupaten Banyumas dan masing-masing dua orang perwakilan pengurus MGMP PAI SMP dari 35 kabupaten/kota se-Jateng.

Mendapatkan dukungan sebanyak 50 suara, Syaekudin, Guru PAI SMPN 1 Kebonagung ini mengucap syukur atas keterpilihannya.

"Saya mengucapkan alhamdulilah, Muswil ke-V ini berjalan dengan lancar. Terima kasih atas doa dan dukungan teman-teman semua sehingga saya terpilih menjadi ketua umum. Semoga bisa amanah dalam mengemban tugas, dan berkah untuk kemajuan GPAI Provinsi Jawa Tengah," kata guru dan juga Pelatih Nasional PPKB ini.

Dia berharap MGMP PAI Provinsi Jawa Tengah ke depan semakin berkembang dan maju mengikuti perkembangan dan situasi. Apa yang sudah selama ini berjalan baik akan terus dipertahankan. Selain juga mengembangkan kegiatan lain yang bisa membantu kreatifitas dalam dunia pendidikan khususnya bagi kemajuan GPAI di Jawa Tengah, seperti peningkatan kompetensi GPAI dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan penguasaan teknologi informasi - komunikasi sebagai media pembelajaran.

“Apa yang selama ini sudah berjalan baik dari kepengurusan sebelumnya akan terus dilanjutkan serta kita akan mendorong dan mengembangkan kegiatan yang semakin bagus untuk mengembangkan Pendidikan, khususnya bagi pengembangan kreativitas anak didik serta kemajuan GPAI di Jawa Tengah,” jelas Ketua MGMP PAI Kabupaten Demak ini.

Dalam kegiatan Muswil ke-V, selain dilaksanakan kegiatan reorganisasi, juga dilakukan kegiatan turun ke bawah (Turba). Selain menyerap aspirasi dari tingkat bawah, kegiatan ini juga untuk mempersiapkan Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (MAPSI) ke-11 tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Direncanakan, kegiatan tahunan tersebut bakal dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan Bulan November 2022. Ada sekitar 35 kabupaten yang bakal mengikuti ajang bergengsi tersebut. Peserta lomba ini adalah juara 1 di tingkat kabupaten masing-masing. Mata lomba yang bakal digelar yaitu Pidato Putra dan Pidato Putri, Cerdas Cermat Islami (CCI), Tahfidz Putra dan Tahfidz Putri, Tartil Putra dan Tartil Putri, Tilawah Putra, Tilawah Putri, dan Rebana.

Dalam Muswil ini juga menghadirkan para sesepuh MGMP PAI Tingkat Jawa Tengah diantaranya Muh. Nasihin. Dalam pengarahannya, mantan pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak ini menyampaikan sejumlah harapan, di antaranya GPAI diminta terus tumbuh dan berkembang mengikuti zaman.

“GPAI sudah menjadi kyai dan bu nyai tanpa harus bersusah payah mencari santri. Sekolah ibarat seperti pondok pesantren. Potensi inilah yang seharusnya digunakan GPAI untuk terus berkarya dan berjuang di jalan Allah. Potensi ini harus dimanfaatkan dan dikembangkan GPAI di Jawa Tengah,” imbuh mantan Kepala SMPN 1 Demak.

Nasihin juga meminta ide-ide yang baru untuk kegiatan MAPSI yang akan digelar. Hal ini sebagai upaya untuk mengembangkan lomba yang sudah ada mengikuti perkembangan zaman. “Misalnya, lomba menggambar Islami kan bisa dimasukkan dalam cabang lomba baru dan banyak lagi yang lain mengikuti perkembangan situasi saat ini,” jelasnya.

Sadi, pengawas PAI di Kota Semarang yang juga menjadi perintis berdirinya MGMP PAI SMP di Jawa Tengah juga menyampaikan harapan yang sama. Apa yang sudah diupayakan dan dilakukan pendahulu hendaknya terus dipertahankan serta dikembangkan kearah yang lebih baik. “Saat mendirikan MGMP PAI di Jawa Tengah, kondisinya penuh perjuangan. Di dalamnya bisa diambil hikmah yang dapat diteruskan dan dikembangkan untuk kebaikan,” pintanya.

Di sela-sela Muswil, panitia juga menyelenggarakan Seminar Nasional yang berjudul "Kebijakan Merdeka Belajar dan Implikasinya terhadap Pengembangan Pembelajaran PAI. Narasumber yang hadir berasal dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Tengah Abdul Kholiq. Berbagai isu dan masalah aktual muncul dalam seminar ini", di antaranya RUU Sisdiknas, Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, budaya pelajar dalam berlalu lintas di jalan raya, dan kebiasaan buang sampah siswa.

Abdul Kholiq menyampaikan harapan agar GPAI bisa menyalurkan aspirasi berbagai persoalan ke DPD. Dia terbuka dengan berbagai masalah yang dialami oleh GPAI.
“Kami sangat terbuka bagi teman-teman GPAI. Silahkan semua masalah terkait MGMP PAI dan seputar persoalan teman-teman dibawah disampaikan ke kami. Kami juga berkantor di Semarang yang bisa digunakan untuk kegiatan diskusi dan kegiatan lain yang positif. Jangan ragu untuk bekerjasama dengan kami,” ujarnya. (zis/SubditSMP)



Terkait